Dapat Kabar Ayahnya Pergi ke Luar Pulau, Wanita Ini Tak Tahu Jika Tubuh Ayahnya Selama Ini Ada di Tempat Ini

Mentari DP

Penulis

Muafatim tidak sadar bila setiap hari salat di atas makam ayahnya, di rumahnya di Dusun Juroju, Desa Sumbersalak, Kecamatan Ledokombo, Jember.

Intisari-Online.com -Muafatim (20) baru melahirkan anaknya pada 22 hari lalu.

Fatim, sapaan akrab dari wanita ini, mengaku baru kembali ke rumah orangtuanya sekitar enam bulan lalu atau sekitar Juni 2019.

Sebelumnya, dia bekerja sebagai Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Malaysia selama setahun.

Ketika Fatim kembali ke rumah itu, Surono (51), ayahnya, sudah tidak ada di rumah itu.

Baca Juga: Bukti Selalu Ada Hikmah di Balik Musibah, Warga yang Terkena Banjir Ini Tiba-tiba Mendadak Kaya, Ini Alasannya

Saat masih di Malaysia pada April 2019, Fatim mendapat kabar melalui telepon dari sang kakak, Bahar Mario (25), bahwa ayahnya menikah lagi dan kini tinggal di Lombok.

Kala itu Fatim hanya bisa pasrah.

“Saya kaget, tapi mau gimana lagi. Saya hanya bilang, ya sudah mungkin tidak jodoh sama ibu,” tutur Fatim kepada Suryamalang.com, Sabtu (9/11/2019).

Fatim masih bicara dengan Surono melalui telepon pada Maret 2019. Kala itu Surono minta Fatim segera pulang ke rumah.

“Motor yang saya minta sudah dibelikan. Saya kan minta motor CBR 150. Bapak bilang disuruh nunggu. Kalau ada rejeki akan dibelikan.”

“Sebelum dibelikan motor, saya berangkat kerja ke Malaysia."

"Bapak telepon saya pada Maret 2019 itu, dan menyuruh saya cepat pulang karena motor sudah dibelikan,” imbuh Fatim.

Surono memang membeli sepeda motor CBR itu. Setelah memintanya pulang, Fatim tidak lagi pernah berbicara dengan sang ayah.

Apalagi pada April 2019, Bahar memberi tahu bahwa ayahnya sudah pindah ke Lombok.

Fatim tidak mencurigai apapun. Hanya saja, dia kerap resah karena tidak pernah mendapat kabar dari ayahnya.

Baca Juga: Videonya Bermain Rugby dengan Manusia Viral, Paus Beluga Ini Diduga Agen Rahasia Mata-mata Rusia yang Lepas

Fatim yang beberapa kali minta nomor telepon Surono kepada Bahar, tapi juga tidak pernah diberi.

Bahkan Bahar menjawab kalau ibu tirinya alias istri Surono itu tidak ingin Surono berhubungan dengan keluarga di Jember.

“Katanya bapak juga ganti nomor telepon,” lanjutnya.

Ketika Fatim pulang ke rumah pada Juni 2019, ibunya, Busani (45), sudah menikah siri dengan Jm.

Dapur rumahnya yang awalnya berdinding gedhek dan berlantai tanah, sudah dibangun menjadi dapur permanen yang berkeramik.

Dapur itu dibangun oleh sang ibu. Di dapur itu pula ada musala atau tempat salat.

Di tempat shalat itulah, Fatim menunaikan salat setiap hari.

Fatim yang sempat resah beberapa kali, tidak bisa berbuat banyak karena cerita ayahnya sudah menikah lagi dan tinggal di luar pulau.

Selama tinggal di rumah itu sejak kembali dari Malaysia, Fatim dua kali bermimpi sang bapak.

Pertama, dalam mimpinya, Surono minta dipayungi. Mimpi itu dia ceritakan kepada ibunya.

Ibunya hanya menjawab pendek, mungkin Surono sakit dan memintanya mendoakan Surono.

Mimpi kedua, sang ayah berpesan untuk menjaga ibunya dan bilang kalau dirinya kesal dengan Bahar.

“Dalam mimpi itu bapak bilang 'nduk, lindungi bu e yo, aku kesel karo Bahar'. Saya langsung terbangun setelah mimpi itu,” ujarnya.

Baca Juga: Robert Norris, Bintang Iklan Pertama Marlboro yang Tidak Pernah Merokok Itu Meninggal Dunia di Usia 90 Tahun

Beberapa waktu setelah mimpi itu, baru terbongkarlah kalau ayahnya telah meninggal dunia.

Bahkan jasad ayahnya dikubur di dapurnya, di bawah musala.

Tragisnya, ayahnya, Surono meninggaldibunuh oleh ibunya, Busani, dan kakaknya, Bahar Mario.

Fatim tidak pernah menyangka, kalau sang kakak tega melakukan hal keji itu kepada ayahnya hanya karena cemburu soal harta (ekonomi).

“Kakak itu memang kerap bilang, apa-apa yang diberi saya oleh bapak."

"Padahal bapak memberlakukan sama kepada kami.”

“Saya tidak nyangka, juga kaget kok sampai tega begitu. Dikuburnya di situ lagi, tempat saya salat,” ujarnya.

Kini Fatim harus tegar karena memiliki bayi perempuan berusia 22 hari di tengah peristiwa tragis yang menimpa keluarganya.

Sebelumnya, Surono diduga tewas di tangan anaknya sendiri, Bahar Mario.

Pembunuhan itu diketahui dan diamini oleh ibunya, Busani. Jasad Surono kemudian dikubur dan dicor di dapur rumah itu.

Lokasi penguburan jasad Surono belakangan dijadikan tempat shalat. Kasus itu terkuak pada 3 November 2019.(Sri Wahyunik)

Artikel ini telah tayang di suryamalang.com dengan judul Gadis 20 Tahun Ini Tak Sadar Bila Tiap Hari Salat di Atas Makam Ayahnya di Jember

Baca Juga: Usai Lakukan Pembantaian, Geng Narkoba Meksiko Pamerkan Potongan Mayat Korban Lalu Meninggalkannya Supaya Diambil Keluarganya

Artikel Terkait