Find Us On Social Media :

Kasus Balita Tersiram 9 Liter Air Mendidih Saat Ibunya Masak Sambil Lakukan Video Call, Ini yang Harus Dilakukan untuk Menangani Luka Siraman Air Panas

By Nieko Octavi Septiana, Minggu, 10 November 2019 | 14:30 WIB

Balita mengalami luka bakar tingkat tiga setelah tubuhnya tersiram air mendidih

Intisari-Online.com - Seorang balita di Inggris terguyur 9 liter air dan mengalami luka bakar tingkat tiga serta didiagnosis sindrom syok toksik.

Melansir Mirror, Minggu (10/10/2019), balita bernama Dougie Dodd itu bermain-main di dapur sementara ibunya memasak dan melakukan video call dengan ibunya.

Dougie kemudian berusaha meraih panci sayur berisi air mendidih dan sayuran di atas meja dengan sendok.

Ketika Dougie tengah berusaha meraih panci dengan sendok, ibunya, Nadia Hulse (25), melihat hal tersebut dan berusaha menghentikan putranya.

Baca Juga: Campur Kunyit dan Lada Hitam, Ini 6 Manfaat Kesehatan Luar Biasa Bisa Anda Dapatkan!

Namun peringatan dari Nadia mengejutkan Dougie sehingga ia mundur.

Sayangnya, sendok yang dia pegang tersangkut sehingga panci itu terbalik dan menumpahkan 9 liter air mendidih ke tubuh Dougie.

Ibunya langsung melepas pakaian Dougie dan memberinya air dingin.

Disebutkan Dougie kini sudah berangsur pulih dari luka bakar tingkat tiga dan sindrom syok toksik yang ia derita akibat peristiwa tersebut.

Kejadian ini bisa dijadikan sebagai pengingat bagi para orangtua untuk mengawasi anak-anaknya

Sebisa mungkin tidak membiarkan anak-anak untuk bermain di tempat berbahaya termasuk di dapur.

Selain dua hal tersebut, juga perlu bagi para orangtua untuk mengetahui cara untuk menangani atau melakukan pertolongan pertama jika suatu waktu dihadapkan pada kondisi tersebut.

Melansir Medical News Today, luka bakar akibat air mendidih biasanya akan menyebabkan nyeri.

Baca Juga: Pria Ini ‘Dihabisi’ oleh Ayah dan Dua Adik Tirinya, Perilakunya Semasa Hidup Bikin Geleng-geleng, Sampai Hakim Bilang Ini Kasus Langka

 

Jika air mendidih itu tetap berada di kulit atau menutupi sebagian besar tubuh, hal itu dapat menyebabkan kerusakan permanen.

Selain terkena kontak langsung dengan air, luka bakar yang kadang-kadang disebut lepuh ini juga bisa terjadi akibat kontak dengan uap.

Luka bakar tingkat pertama

Luka bakar tingkat pertama atau luka bakar dangkal ini relatif kecil. Luka bakar ini hanya merusak bagian lapisan pertama kulit atau epidermis.

Gejala luka bakar tingkat pertama meliputi rasa sakit langsung yang berlangsung selama beberapa jam, kulit menjadi merah atau merah muda, kulit mengeluoas saat mulai sembuh, dan kulit tampak kering.

Luka bakar tingkat dua

Luka bakar tingkat dua merusak epidermis dan bagian kedua lapisan atas kulit atau dermis.

Luka bakar ini lebih serius dan dimungkinkan karena paparan air mendidih tetap di kulit dalam waktu lama (tidak segera ditangani).

Baca Juga: Hari Ini dalam Sejarah, Pertempuran 10 November yang Buat Indonesia dari Bangsa 'Lembut' Jadi Ganas dan Liar

Gejalanya meliputi sakit yang berlangsung berhari-hari atau beberapa minggu, kulit basah dan tampak berair, lecet, serta kulit kemerahan atau putih di bawah lepuhan.

Luka bakar ini biasanya membutuhkan 2-3 minggu untuk sembuh dan terkadang dibutuhkan cangkok kulit.

Luka bakar tingkat tiga

Luka bakar tingkat tiga adalah jenis yang paling serius karena menembus semua lapisan kulit.

Ini dapat menyebabkan infeksi serius dan bahkan bisa berakibat fatal jika seseorang tidak menerima perawatan.

Gejala luka bakar tingkat tiga termasuk tidak ada rasa sakit, muncul tanda demam juga lemah, kulit terlihat sangat rusak.

Luka bakar tingkat tiga mungkin perlu rawat inap dan cangkok kulit, pembedahan, antibiotik, ataupun kombinasinya.

Melansir nct.org.uk, betikut adalah cara untuk menangani luka bakar atau lepuh dengan : cool (dinginkan), cover (tutupi), dan call (panggil).

- Dinginkan luka bakar atau lepuh di bawah air mengalir selama setidaknya 10 menit dan lepaskan semua pakaian dan perhiasan, kecuali jika benda tersebut melekat pada luka dengan kuat.

- Tutupi dengan sesuatu yang bersih dan tidak berbulu halus (agar tidak menempel di luka). 

- Hubungi petugas medis untuk penanganan lebih lanjut.

Baca Juga: Seorang Ibu 'Menolak' Kematian Anaknya, Tiba-tiba 'Jasad' Anak Ini Hidup Kembali Tepat Saat Akan Dikremasi