Find Us On Social Media :

Dikira Karena Makanan, Ternyata Ini yang Terjadi pada Tubuh Salah Satu Pemeran Sinetron ‘Si Doel Anak Sekolah’ Ini

By Mentari DP, Rabu, 6 November 2019 | 12:00 WIB

Masih ingat Sarah dalam sinetron “Si Doel Anak Sekolah”?

Intisari-Online.com – Masihkah Anda ingat dengan Cornelia Agatha?

Wajah Cornelia Agatha memang sudah jarang terlihat di televisi, tapi dia merupakan salah satu aktris popular di Indonesia pada masanya.

Nama Cornelia Agatha atau lebih akrab dipanggil Lia dikenal sejak dia memerankan Sarah dalam sinetron “Si Doel Anak Sekolah”.

Namun pasca berhenti memerankan Sarah, nama Cornelia Agatha tampak hilang ditelan bumi.

Baca Juga: Fakta Menarik Risa Santoso, Kuliah di Harvard, Jadi Rektor Termuda di Usia 27 Tahun, Hingga Pernah Jadi Staf Presiden

Lalu pada tahun 2018, Lia kembali menyapa penggemarnya.

Dia muncul lewat film “Si Doel the Movie” yang rilis pada Agustus 2018.

Lia tak sendiri, Maudy Koesnaedi, Rano Karno, Mandra, Suti Karno, hingga Aminah “Si Nyak” Cendrakasih yang tengah mengidap kebutaan akibat glukoma pun turut kembali.

Namun setelah 12 tahun absen dari layar kaca, penampilan wanita yang berusia 45 tahun itu jadi sorotan.

Ia terlihat dengan tubuh yang lebih gemuk dengan pipi yang tembem.

Saat ditanya soal perubahan tubuhnya, Lia langsung menjawab bukan makanan yang jadi penyebabnya.

Dilansir halaman kompas.com, Lia menyebutkan kalau penyebab berat badannya naik adalah radang sendi.

“Radang sendi, nih liat deh, jari gue bengkok-bengkok, bengkak kan,” ucapnya ketika diwawancarai saat acara nonton bareng film Si Doel The Movie di kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur, pada tahun 2018 silam.

Wanita berdarah Belanda-Manado ini bahkan mengaku bahwa dirinya sudah mengidap radang sendi sejak 15 tahun yang lalu.

Baca Juga: Kasus Pilot Dilarang Terbang Seumur Hidup Karena Izinkan Wanita Foto di Kokpit Pesawat, Bolehkah Penumpang Masuk ke Kokpit Pesawat?

Radang sendi

Radang sendi atau arthritis ini merupakan suatu kondisi di mana terjadi peradangan dalam satu atau beberapa sendiri.

Gejalanya bisa dilihat dari jari yang bengkak, kemerahan, dan sensasi hangat pada sendi yang dirasa oleh penderitanya.

Terkadang radang sendi juga dapat menyebabkan sendi menjadi kaku dan sulit untuk digerakkan.

Dilaporkan, risiko terkena radang sendi meningkat seiring bertambahnya usia.

Ditambah jika Anda memiliki riwayat kesehatan atau keturunan seperti obesitas. Ini juga bisa berpengaruh.

Berikut 3 kondisi penyakit yang kemungkinan menyebabkan rasa sakit di sendi.

Osteoartritis

Penyakit ini terjadi ketika tulang rawan mengalami kerusakan, sehingga bantalan antar tulang menipis dan menyebabkan pembengkakan, bahkan sakit.

Risiko terkena penyakit ini lebih besar jika Anda kegemukan, berusia tua, atau menggunakan sendi yang sama berulang kali (atlet).

Aktivitas fisik juga bisa memperburuk gejala nyeri.

"Jika sakitnya bertambah parah saat kita beraktivitas, kemungkinan adalah osteoartritis," kata James O'Dell, ketua bagian reumatologi.

Baca Juga: Kim Woo Bin Dilaporkan Kembali ke Dunia Hiburan K-Pop Setelah Didiagnosis Kanker Nasofaring, Ini Penyebab Utama Kanker Nasofaring

Artritis reumatoid

Ini adalah penyakit autoimun kronik yang mengenai bagian persendian kecil di tangan dan pergelangan tangan.

Sebagian penderita juga akan memiliki tonjolan di bawah kulit yang disebut dengan nodul reumatoid.

Orang yang menderita artritis reumatoid umumnya akan mengalami nyeri di pagi hari atau setelah beristirahat, namun gejalanya juga dapat bertahan sepanjang hari.

Persendian juga terkadang bengkak dan terasa hangat saat disentuh.

Lupus

Hampir 90 persen orang yang memiliki penyakit autoimun Lupus mengalami gejala sakit pada sendi.

Lebih dari separuh pasien mengatakan sakit persendian adalah gejala pertama penyakitnya.

Bukan cuma nyeri, persendian juga akan bengkak dan terasa kaku, serta hangat.

Baca Juga: Tak Berpenghuni Tapi Dapat Anggaran Pemerintah, Sri Mulyani Sebut Desa Ini Sebagai ‘Desa Siluman’