Penulis
Intisari-Online.com – Perkenalkan, namanya adalah Risa Santoso.
Nama Risa Santoso langsung menjadi sorotan setelah diadilantik pada hari Sabtu (2/11/2019) menjadirektordari Institut Teknologi Bisnis ASIAMalang.
Menariknya, Risa masih berusia 27 tahun.
Artinya, Risa Santoso menjadi rektor termuda di Indonesia.
Hebat bukan?
Namun siapa sebenarnya Risa Santoso?
Ini kisah selengkapnya seperti dilansir dari hot.grid.id pada Rabu (6/11/2019).
Selain parasnya yang cantik, Risa Santoso memiliki prestasi yang luar biasa mentereng.
Dikutip Gridhot dari Cewekbanget, Risa Santoso merupakan lulusan dari universitas ternama luar negeri.
Risa mengambil S1 di University of California, Berkeley mengambil jurusan Ekonomi.
Lalu dirinya melanjutkan ke jenjang S2 menggunakan beasiswa LPDP untuk berkuliah di Harvard University dengan mengambil jurusan pendidikan.
Diketahui Harvard University merupakan salah satu universitas yang terbaik di dunia.
Dikutip Gridhot dari Surya Malang, Risa juga miliki riwayat yang luar biasa cemerlang.
Dirinya diketahui pernah bekerja sebagai tenaga Ahli Muda di Kantor Staff Presiden.
Bahkan Risa merupakan inisiator dari ASIA Entrepreneurship Training Program. AETP sendiri merupakan program akselerasi kerjama dari Swiss dan Indonesia.
Tak hanya itu, Risa juga inisiator dari ASIA Hackaton dan program magang di luar negeri.
Sebelum menjadi rektor, Risa pernah menjabat sebagai Direktur Pengembangan Bisnis di Kampus Asia.
Punya rekam jejak yang luar biasa tentu saja tak membuat Risa kehabisan waktu untuk menyenangkan dirinya.
Risa juga nampak sering melakukan travellling ke berbagai negara.
Setelah dilantik untuk menjadi rektor, Risa berencana akan memperbarui kurikulim mengajar yang ada.
Dirinya menyebutkan juga akan menjalin kerjasama dengan industri. (Angriawan Cahyo Pawenang)
(Artikel ini sudah tayang di hot.grid.id dengan judul “Mengenal Sosok Risa Santoso, Wanita Cantik yang Jadi Rektor Termuda dengan Usia 27 Tahun, Prestasi Mentereng Sampai Pernah Kerja Jadi Staff Presiden”)
Baca Juga: Tak Berpenghuni Tapi Dapat Anggaran Pemerintah, Sri Mulyani Sebut Desa Ini Sebagai ‘Desa Siluman’