Find Us On Social Media :

Di Balik Kematian Pemimpin ISIS yang Dikhianati Anak Buahnya, Kenapa Mata-mata Itu Mau Bocorkan Persembunyian Baghdadi pada Intelijen AS?

By Nieko Octavi Septiana, Selasa, 5 November 2019 | 13:30 WIB

Abu Bakar al-Baghdadi

Untuk mengetahui di mana tepatnya Baghdadi bersembunyi di provinsi Idlib, Abdi mengatakan mata-mata itu harus bergantung pada indera dan ingatannya.

Pengawal Baghdadi akan menjemputnya di mobil, atau kadang-kadang taksi. Sebagian besar pengunjung Baghdadi ditutup matanya dalam perjalanan menuju pemimpin ISIS.

Tapi mata-mata itu lebih dipercaya daripada kebanyakan orang.

Penjaga pribadi Baghdadi hanya memintanya untuk tidak melihat keluar jendela mobil.

"Ketika mereka mendekati daerah itu, mereka akan memintanya untuk menurunkan kursinya sehingga dia tidak bisa melihat-lihat," kata Abdi.

"Mereka memintanya untuk berbaring, untuk menurunkan kursi di taksi."

Mata-mata itu mengingat ruang dan memberikan informasi tentang rumah itu sendiri, bentuk rumah dan hal detail lainnya termasuk terowongan tempat persembunyiannya.

Tetapi sebelum mengirim pasukan komando intelijen AS ingin bukti nyata bahwa sumber memiliki akses ke Baghdadi seperti yang ia klaim, pasukan AS ingin memastikan itu bukanlah tipuan atau jebakan.

Jadi mata-mata itu mencuri sepasang pakaian dalam bekas pemimpin ISIS dan kemudian mengambil sampel darah untuk dibandingkan dengan sampel DNA Baghdadi yang diketahui mengingat sebelumnya Baghdadi telah ditahan AS di Irak bertahun-tahun.

"Setelah itu, CIA menganggap ini lebih serius," kata Abdi.

"Mereka mulai bekerja keras dan serius di level tertinggi."

Abdi mengatakan mata-mata itu berada di kompleks ketika Pasukan Khusus AS menyerang.

"Dia ada di sana dan dia kembali dengan aman bersama pasukan Amerika," katanya.

Para pejabat AS mengatakan kepada The Washington Post bahwa ia kemungkinan akan menerima semua atau sebagian dari hadiah 25 juta dolar untuk Baghdadi.

Baca Juga: Kayla Mueller, Perempuan Muda di Balik Nama Operasi yang Tewaskan Pimpinan ISIS, Diculik dan Dirudapaksa Berulang Kali oleh Baghdadi