Find Us On Social Media :

Dikawal Bak Presiden Hingga Sewa Satu Gerbong Kereta, Beginilah Ketika Bos Yakuza Dibebaskan dari Penjara

By Afif Khoirul M, Selasa, 5 November 2019 | 08:00 WIB

Mafia Yakuza Jepang

Intisari-Online.com - Berikut ini fakta-fakta Bos Yakuza bebas dari penjara, pengawalannya ketat bagai Presiden.

Diketahui Bos Yakuza atau Mafia Jepang, Kiyoshi Takayama (72) bebas dari penjara pada Jumat 18 Oktober 2019 lalu.

Ia pun langsung disambut oleh para anak buahnya, dan dikawal ketat bagaikan Presiden.

Berikut ini fakta-fakta terkait bos Yakuza bebas dari penjara, dilansir SURYAMALANG dari berbagai sumber.

Baca Juga: Kisah Ilona Staller, Politisi yang Juga Berprofesi Sebagai Bintang Film Dewasa, Gunakan Tubuhnya untuk Kampanye

1. Langsung Dikawal Bak Presiden

Sosok Kiyoshi Takayama (72) yang menjadi orang nomor dua mafia terbesar Jepang (Yakuza), baru saja bebas dari penjara pada, Jumat (18/10/2019) lalu.

Kiyoshi Takayama dikenal sebagai salah satu pentolan mafia garis keras yang paling ditakuti kalangan Yakuza di Jepang.

Layaknya presiden dengan pengawalan ketat, bos mafia asal Jepang ini juga mendapatkan perlakuan sama pasca keluar dari penjara.

Takayama sampai dikawal 50 personel yang masing-masing 30 orang anggota Yamaguchugumi dan 20 orang polisi preman.

Penjagaan ketat ini dilakukan agar tidak terjadi keributan selama perjalan ke markas Kodokai di Nagoya Perfektur Aichi.

Selain polisi dan anggota yakuza, sekitar 50 wartawan pun ikut meliput mengikuti perjalanan Takayama tersebut dari Tokyo ke Nagoya.

Baca Juga: Temukan Terowongan Misterius di Bekas Bangunan Tua, Ternyata Berisi Benda Ilegal Senilai Rp724 Miliar, Ini Sosok Pemiliknya

2. Sewa Satu Gerbong Kereta

Rombongan Takayama pun sampai menyewa satu gerbong kereta cepat Jepang Shinkansen VIP untuk mengantarkan sang bos ke Nagoya dari Stasiun Shinagaya, Tokyo.

Teruaki Takeuchi, Ketua Kodokai (nama kelompok Yakuza) generasi ke-3 juga ikut menjemput dan mengantar Takayama sejak dari Tokyo.

Kodokai didirikan oleh Takayama dan Shinobu Tsukasa yang kini jadi Ketua Yamaguchigumi generasi ke-6.

Organisasi Kodokai adalah portal utama dari Yamaguchigumi dan orang yang tak seirama dengan pola pikir mereka (Kodokai) biasanya mental ke luar, sehingga pecah menjadi Kobe Yamaguchigumi (KY) dipimpin Kunio Inoue dan Ninkyo Yamaguchigumi (NY) dipegang Yoshinori Oda.

Sampai di stasiun kereta api Nagoya disambut oleh Shateigashira (Kepala kyodai atau saudara) Chihiro Aoyama dan Hirofumi Hashimoto Ketua Dewan Umum atau pimpinan brothers (saudara) dalam struktur yakuza.

Namun rupanya penyambutan semacam ini sudah biasa terjadi di kalangan bos Yakuza.

Baca Juga: Awalnya Ditangkap Karena Kredibelitasnya Diragukan, Namun Polisi Tercengang Mengetahui Bagaimana 'Dokter Palsu' Ini Beraksi

3. Langsung Potong Rambut

Begitu bebas, Kiyoshi Takayama pun langsung disambut oleh ketua Yamaguchigumi.

Ketua Yamaguchigumi Tsukasa langsung menyebut "Okaerinasai" kepada Takayama saat bertemu.

Setelah tiba di Stasiun Nagoya bukan langsung ke markas Kodokai tetapi Takayama ke tempat pangkas rambut favoritnya dulu, barulah jam 10.20 tiba di markas Kodokai dan 10 menit kemudian Ketua Yamaguchigumi Tsukasa yang juga pendiri Kodokai menyambutnya dengan "Okaerinasai".

Baca Juga: Rekaman Menyedihkan dari Kamp Pelatihan Gajah, Mereka Dikembangbiakan untuk 'Disiksa' Agar Menghasilkan Uang

4. Dilarang Menemui Kelompok Yakuza Lain

Untuk menghindari ketegangan Takayama memang diharapkan polisi tidak ke Kobe dulu ke markas Yamaguchigumi karena di sana juga ada kelompok KY dan NY.

Ditakutkan ketegangan akan meningkat antar geng yakuza.

Takayama juga dilarang polisi untuk menemui pimpinan kedua geng tersebut baik KY maupun NY karena ditakutkan malah menimbulkan ketegangan.

Pada saat Takayama di penjara, dia punya berkeinginan kuat untuk menyatukan kembali KY dan NY ke dalam Yamaguchigumi.

Hal ini dikhawatirkan menimbulkan ketegangan antar kelompok. (Raras Cahyaning Hapsari/Suryamalang)

Artikel ini telah tayang di suryamalang.com dengan judul Fakta-fakta Bos Yakuza Bebas dari Penjara, Ini Kegiatan Pertamanya Setelah Bebas