Advertorial

Rekaman Menyedihkan dari Kamp Pelatihan Gajah, Mereka Dikembangbiakan untuk 'Disiksa' Agar Menghasilkan Uang

Nieko Octavi Septiana
Mentari DP

Tim Redaksi

Tempat itu sendiri disebut sebagai area perkembangbiakan gajah di mana mereka akan dijadikan 'pemain' untuk menghasilkan uang.
Tempat itu sendiri disebut sebagai area perkembangbiakan gajah di mana mereka akan dijadikan 'pemain' untuk menghasilkan uang.

Intisari-Online.com -Banyak tempat wisata menyediakan hiburan dari hewan-hewan liar.

Diantara hewan-hewan itu, gajah menjadi salah satu hewan yang paling umum diminta melakukan berbagai atraksi untuk menghibur pengunjung.

Tapi di balik kejenakaan gajah-gajah itu, mereka harus melewati serangkain pelatihan yang cenderung menyakitkan.

Melansir Mirror, Minggu (3/11/2019), puluhan gajah diperlakukan dengan buruk di sebuah kamp pelatihan di Thailand utara.

Baca Juga: Kisah 2 Pembunuh Berantai Kejam dan Tidak Terdeteksi Selama 2 Tahun, Namun Tertangkap Karena Hal 'Kecil'

Tempat itu sendiri disebut sebagai area perkembangbiakan gajah di mana mereka akan dijadikan 'pemain' untuk menghasilkan uang.

Anak-anak gajahdiambil dari ibu mereka ketika mereka baru berusia dua tahun sebelum dipaksa untuk belajar trik dan tampil diMaesa Elephant Nursery.

Rekaman yang diambil di dalam kandang anak-anak gajaholeh Moving Animals - sebuah foto jurnalis dan proyek pembuatan film yang bekerja untuk mengekspos industri-industri hewan di seluruh dunia - menunjukkan gajah-gajah muda dipukul dan digores oleh bullhooks logam tajam, telinga mereka ditarik dan juga dirantai.

Pelecehan semacam ini adalah bagian dari phajaan - proses tradisional untuk mematahkan semangat gajah muda.

Baca Juga: Awalnya Sakit Punggung, Ibu Muda Ini Didiagnosis Kanker Langka yang Biasanya Menyerang Anak-anak Usia di Bawah 5 Tahun

Gajah diikat dengan tali, terkurung dalam struktur kayu yang ketat, kelaparan dan dipukuli berulang kali dengan bullhooks, paku dan palu sampai'kehendak'mereka dihancurkan.

Aktivis Amy Jones mengatakan penyelidikan kelompok itu di seluruh Asia telah berulang kali menunjukkan gajah menghadapi penderitaan fisik dan emosional "tanpa henti".

"Sangat memilukan untuk berpikir bahwa bayi-bayi tak berdosa di Pengasuhan Gajah Maesa ini berada di awal penahanan seumur hidup yang akan menampilkan buntut tajam, pertunjukan kejam, dan tekanan psikologis yang parah," katanya.

“Perusahaantravelmenyesatkan wisatawan untuk mendukung penyalahgunaan hewan.

"Untuk menyelamatkan generasi bayi gajah lain dari kesengsaraan seumur hidup, harus bertindak sekarang dan melarang perusahaan-perusahaan Inggris menjual tiket ke atraksi gajah."

Lebih dari 80 gajah hidup di penangkaran di kamp, ​​yang telah berjalan selama lebih dari 40 tahun.

Tujuannya adalah mereka akan menghibur para wisatawan yang datang untuk melihat gajah bayi di 'kamar bayi' dan menonton hewan-hewandewasa tampil.

Baca Juga: Dua Mayat Ditemukan di Kawah Gunung Dempo, Diduga Milik Dua Pendaki yang Dilaporkan Hilang Lebih dari 15 Hari

Mereka diajarkan untuk melukis gambar dengan belalai mereka, untuk melemparkan panah tajam ke sasaran balon dan menendang bola ke dalam gawang.

Mereka juga dipaksa untuk menarik dan menumpuk log yang berat.

Lebih dari 20 hewan ikut serta dalam pertunjukan, yang dilakukan tiga kali sehari.

Kamp adalah salah satu dari banyak tempat di mana bayi hewan diperlakukan dengan buruk.

Tahun ini pertunjukan bayi gajah Kebun Binatang Phuket 'Dumbo' menjadi berita utama ketika dia dipaksa untuk melakukan atraksisampaimeninggal.

Baca Juga: Dicakar Kucing Peliharaannya, Wanita Ini Koma hingga Harus Jalani Cangkok Kulit

Artikel Terkait