Find Us On Social Media :

40 Tahun yang Lalu, Ketika Ratusan Mahasiswa Iran Duduki Kedubes AS di Iran dan Sandera Puluhan Warga AS Selama 444 Hari

By Mentari DP, Senin, 4 November 2019 | 15:30 WIB

Ketika ratusan mahasiswa Iran duduki Kedubes AS di Iran.

 

 

Sebanyak delapan buah helikopter diterbangkan dari kapal induk USS Nimitz ke sebuah jalan terpencil yang berfungsi sebagai landasan di Gurun Garam Besar di Tabas, wilayah timur Iran.

Di tempat itu, seluruh helikopter yang diterbangkan menghadapi badai yang merusak dua buah helikopter yang terbang tanpa komunikasi radio.

Setelah itu, sehari kemudian, enam buah helikopter yang ada dijadwalkan bertemu dengan beberapa pesawat angkut di lokasi pendaratan.

Namun saat tiba di lokasi pertemuan, satu helikopter mengalami kerusakan.

Kondisi tersebut akhirnya memaksa Kolonel Charles Alvin Beckwith mengusulkan agar operasi penyelamatan dibatalkan. Usul ini disetujui oleh Presiden Carter.

Sebelum kembali, satu buah helikopter menabrak pesawat Hercules yang berfungsi sebagai tanker dan menewaskan delapan orang prajurit AS.

Kegagalan operasi ini kemudian membuat Panglima Angkatan Bersenjata AS memerintahkan adanya investigasi menyeluruh.

Hasilanya, tim invetigas menemukan 23 masalah signifikan yang dianggap sebagai penyebab kegagalan misi itu.

Akibat kegagalan misi ini, ke-52 warga AS yang masih menjadi sandera harus mendekam di Iran selama 270 hari lagi.

Setelah kegagalan misi AS itu, pemimpin spiritual Iran, Ayatollah Khomeini menyebut hal tersebut adalah campur tangan Tuhan.

Hal ini kemudian melejitkan nama Khomeini dan menurunkan popularitas Carter.

Bahkan, gagalnya operasi penyelamatan sandera menyebabkan peluang Carter untuk memperebutkan masa jabatan kedua tertutup.

Pembebasan sandera

Setelah misi, tak lama kemudian, AS menerima bantuan dari pemerintah Aljazair.

Sebuah negosiasi akhirnya digelar untuk membahas hal tersebut.

Kemudian pada 21 Januari 1981, hanya beberapa jam setelah Ronald Reagan menyampaikan pidatonya, para sandera yang tersisa dibebaskan setelah ditahan selama 444 hari.

Pembebasan ini dilakukan menyusul pencairan aset Iran yang dibekukan. Adapun nominal aset tersebut sebesar 8 juta dollar AS. (Rosiana Haryanti)

(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hari Ini dalam Sejarah: Pengepungan Kedubes AS di Iran Selama 444 Hari")

Baca Juga: Masih Ingat Program Rumah DP Nol Rupiah? Karena Tahap 1 Laris Manis, Pemprov DKI Jakarta Siapkan Tahap 2