Babi sebelumnya juga digunakan dalam uji tabrakan di Amerika.
Tetapi tekanan dari kelompok sayap kanan pecinta hewan berhasil mengakhiri praktik ini di tahun 90-an.
Menulis di International Journal of Crashworthiness, para ilmuwan di China mengklaim mereka mengikuti pedoman AS untuk penggunaan hewan laboratorium.
Mereka mengatakan bahwa anatomi babi yang belum dewasa adalah 'mirip' dengan anak-anak manusia berusia sekitar enam tahun, dan bersikeras bahwa penelitian tersebut telah disetujui oleh komite etika.
Semua 15 babi yang digunakan tidak diberi makanan 24 jam sebelum percobaan dan kekurangan air selama enam jam sebelumnya.
Mereka kemudian diberi obat bius untuk mengurangi 'kegembiraan dan stres' sebelum dipasang di kereta luncur dan terbanting ke dinding dengan kecepatan 30 mph (mil/jam).
Para peneliti menulis: 'Dari hewan yang diuji, tujuh segera mati setelah tes, dan sisanya bertahan enam jam setelah pengujian.'
Para ilmuwan kemudian memotong tubuh babi untuk memeriksa luka dan menentukan penyebab kematian mereka.