Find Us On Social Media :

Kedubes Israel di Seluruh Dunia Ditutup, Setiap Warga Israel yang Bepergian ke Luar Negeri Kini 'Terancam Bahaya,' Apa Pemantik dari Aksi Ini?

By Nieko Octavi Septiana, Jumat, 1 November 2019 | 09:15 WIB

(Ilustrasi) Kedutaan besar Israel di seluruh dunia tutup

Pada bulan November 2014, perwakilan serikat buruh Histadrut menandatangani perjanjian komprehensif dengan pejabat Kementerian Keuangan untuk meningkatkan gaji diplomat Israel, seolah-olah mengakhiri perjuangan panjang serikat pekerja.

Namun, diplomat mengatakan bahwa lima tahun kemudian masih belum sepenuhnya dilaksanakan.

Selain gaji, kementerian itu sendiri telah berjuang dengan pemotongan anggaran besar-besaran.

Pada bulan September Kementerian Luar Negeri mengumumkan bahwa mereka dipaksa untuk membekukan sebagian besar kegiatan diplomatiknya di seluruh dunia karena kurangnya dana.

Baca Juga: Miris, Seorang Istri Tewas Bunuh Diri Tak Tahan Karena Kerap Diejek dan Dipermalukan Suaminya Gara-gara Ini

Kementerian mengatakan instruksi itu diberikan oleh akuntan jenderal Departemen Keuangan, karena "defisit besar" dalam anggarannya.

Kegiatan-kegiatan yang dihentikan termasuk perjalanan kerja ke luar negeri para diplomat, perumusan inisiatif dan perjanjian diplomatik baru, menampung delegasi diplomat dan jurnalis asing di Yerusalem, renovasi dan pemeliharaan di kantor pusat kementerian, dan sebagainya.

Selama 20 tahun terakhir, anggaran semua kementerian telah berlipat ganda - hanya anggaran dari Kementerian Luar Negeri yang telah dipotong.

Israel saat ini memiliki 69 kedutaan, 23 konsulat, dan lima misi khusus, termasuk perwakilannya di PBB.

Baca Juga: Kerap Makan Korban, Ternyata Hal Ini yang Buat Banyak Orang Indonesia Tidak Pernah Kapok Tawuran

Pada bulan Mei, sebuah laporan oleh State Comptroller Yosef Shapira menemukan bahwa beberapa duta besar Israel dan staf mereka hidup dalam kondisi 'pas-pasan' saat berada di pos-pos di luar negeri.

Laporan Shapira mengatakan bahwa banyak dari sekitar 250 properti dan tempat tinggal staf di bawah Kementerian Luar Negeri berada dalam keadaan bobrok.