Penulis
Intisari-Online.com -Saat ini, perhatian seluruh dunia tertuju pada Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Berbagai teror yang dilakukan oleh ISIS membuat masyarakat ketakutan, belum lagi kasus penggunaan berbagai media sosial yang dilakukan ISIS untuk menarik perhatian anak-anak muda.
Belakangan ini ISIS kembali menjadi perhatian setelah pimpinannya, Abu Bakar al Baghdadi dikabarkan tewas.
Tewasnya pentolan ISIS itu juga diumumkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.
Sebelumnya, ada satu teroris yang juga menjadi 'buruan', terutama oleh orang Amerika.
Osama bin Laden, orang yang dicap teroris oleh AS ini memang sangat ditakuti dunia barat.
Padahal awalnya Osama dan AS tak pernah bermusuhan.
Namun sejak berakhirnya perang Afghanistan pada 1979, Osama mendirikan Al Qaeda, organisasi radikal berisi mantan pejuang Mujahidin Afghanistan yang berperang melawan tentara pendudukan Uni Soviet.
Baca Juga: Bukan Pelaku Pembunuhan, Pria Ini Ditangkap Kasus Penemuan Mayat Wanita di Kolong Tempat Tidur
Saat itulah AS mulai memelototi Osama sebagai teroris kelas satu.
Sejak tahun 1992, Osama dan anggota-anggota lainnya dari gerakan Al Qaeda menjadi target sasaran militer Amerika yang bertugas di Arab Saudi, dan di Yaman, dan satuan militer yang ditugaskan di Tanduk Afrika, termasuk di Somalia.
Bahkan saking ingin membunuh Osama, AS sampai pernah mengirim armada kapal perang full combat untuk menggempur kamp-kamp pelatihan Osama di Afghanistan pada 20 Agustus 1998.
Namun Osama lolos dari serangan tersebut.
Lantas dari mana Osama dapat menghidupi organisasi radikal Al Qaedanya?
Mengutip Reuters dan The Guardian, rupanya Osama bukan orang sembarangan.
Ia merupakan anak ke-17 dari 52 bersaudara yang orang tuanya ialah pendiri perusahaan konstruksi raksasa Arab Saudi, Saudi Binladin Group.
Sejak tahun 1931, BinladinGroup sudah memenangkan proyek-proyek mercusuar negeri Arab Saudi.
Misalnya pada 2011 lalu, Binladin Group dipercaya Raja Salman untuk membangun Jeddah Tower atau lebih dikenal Kingdom Tower, Metro Doha.
Juga pada tahun 2015 lalu saat perluasan Masjidil Haram dimana ada insiden crane jatuh juga merupakan proyek dari Binladin Group.
Saat ini Binladin Group mempunyai total 537 anak perusahaan dengan nilai lebih dari 300 miliar dolar AS.
Gara-gara perusahaan ini, Osama dikenal sebagai salah satu konglomerat Arab Saudi yang memegang sebagian besar tulang punggung perekonomian negara itu.
Tak ayal AS sangat was-was dengan pergerakan Osama karena selain dicap teroris ia juga mempunyai sumber dana 'tak terbatas' sehingga bisa membiayai Al Qaeda untuk melakukan gerakan-gerakan yang merugikan Paman Sam.
Osama sendiri akhirnya tewas di Abbottabad, Pakistan pada 2 Mei 2011 setelah militer AS menyerang persembunyiannya disana. (Seto Aji)
Artikel ini telah tayang di Sosok.ID dengan judulBukan Teroris Kacangan, Nyatanya Osama bin Laden Ialah Orang Penting di Arab Saudi, Segini Harta Kekayaannya