Find Us On Social Media :

'Kalau Ia Meninggal, Kuburlah Ia Dalam Kuburku', Bukti Cinta Bung Karno pada Naoko Nemoto

By Muflika Nur Fuaddah, Minggu, 27 Oktober 2019 | 19:30 WIB

'Kalau Ia Meninggal, Kuburlah Ia Dalam Kuburku,' Tulis Bung Karno, Bukti Cintanya Pada Naoko Nemoto

Intisari-Online.com - Salah satu istri Sukarno yang terkenal akan kecantikannya adalah Ratna Sari Dewi Sukarno.

Wanita bernama asli Naoko Nemoto ini sempat dianggap banyak orang memanfaatkan Bung Karno demi memperlancar bisnis para konglomerat Jepang.

Namun, siapa sangka kisah cinta Bung Karno ini begitu dramatis.

Saat masih remaja, Dewi merupakan seorang geisha Jepang.

Baca Juga: Pemakamannya Dihadiri Ribuan Orang, Kisah Kelam Gadis yang Gemparkan Bangladesh Ini Akhirnya Berbalas Setimpal untuk 16 Orang yang Bertanggung Jawab Atas Kematiannya

Ia lahir dari keluarga yang tergolong miskin, di Tokyo, 6 Februari 1940.

Pada usia 15 tahun ia menjadi seorang geisha nan anggun, hingga di usianya 19 tahun dipertemukan dengan Soekarno.

Dewi pernah masuk penjara karena memukul orang, namun dia juga adalah tamu terkenal diantara para politisi dunia.

Sepanjang hidupnya, dia sangat suka kebebasan, selain keluarga, dia juga tidak pernah tunduk pada orang lain.

Baca Juga: Retas Perusahaan di AS, Hacker Asal Sleman Ini Raup Rp 31,5 Miliar, Ditangkap Saat Main Komputer!

Dewi merupakan seorang wanita legendaris Jepang.

Selain cantik juga karena dilahirkan dari keluarga yang kekurangan ekonomi, namun bisa menjadi istri presiden.

Masa kecilnya, seluruh keluarganya hanya bergantung dari ayahnya yang bekerja sebagai tukang kayu, yang seringkali kekurangan makan dan hidup sulit.

Di usianya yang baru 15 tahun, dia memiliki kesempatan untuk bermain dalam sebuah film populer.

 

Walau hanya sebagai figuran, namun film ini mendapat sambutan yang sangat baik, hal ini membuat dirinya yang polos yakin bahwa akan cepat berhasil.

Awalnya, ia mengira akan menjalani sisa hidup mudanya dengan putus harapan.

Namun di usianya yang ke-19, dia bertemu dengan penyelamat hidupnya.

Di saat situasi harapannya putus itu, Soekarno datang ke Jepang dan dipertemukan dengan Dewi melalui perantara seseorang di Hotel Imperial, Tokyo.

Tepatnya pada 16 Juni 1959, Dewi juga secara kebetulan mengisi acara di hotel tersebut.

Keanggunan Dewi ternyata membuat Soekarno langsung jatuh hati padanya, sedangkan Dewi juga jatuh cinta pada Soekarno pada pandangan pertama.

Baca Juga: Tidak Nafsu Makan dan Demam pada Bayi Ini Dikira Karena Tumbuh Gigi, Rupanya Ia Mengidap Suatu Penyakit Sampai Harus Dioperasi

Setelah pertemuan itu, keduanya rutin saling berkirim surat cinta.

Saat pulang ke Indonesia, sang presiden pun mengundangnya ke Jakarta, dan pada saat itulah kisah cinta keduanya dimulai.

Setiap Sukarno berkunjung ke Jepang, ia selalu menemui Naoko atau Dewi kini.

Pada tahun 1962, Soekarno pun menikahi Dewi, yang menurutnya adalah seorang gadis yang sempurna dan menawan.

 

"Kalau aku mati, kuburlah aku di bawah pohon yang rindang."

"Aku mempunyai istri yang aku cintai dengan segenap jiwaku."

"Namanya Ratna Sari Dewi. Kalau ia meninggal, kuburlah ia dalam kuburku."

"Aku menghendaki ia selalu bersama aku."

Begitulah sekelumit tulisan pesan romantis Soekarno sebelum ia wafat.

Baca Juga: 4 Fitur Canggih WhatsApp yang 'Tersembunyi,' Jarang Digunakan Padahal Sangat Berguna, Apa Saja?