Find Us On Social Media :

Karena Film Joker, Muncul Kalimat ‘Orang Jahat adalah Orang Baik yang Tersakiti’, Benarkah? Ini Tanggapan Psikolog

By Mentari DP, Selasa, 8 Oktober 2019 | 12:30 WIB

Film Joker.

Intisari-Online.com – Apakah Anda sudah menonton film Joker?

Bagi yang sudah menonton, Anda pasti tahu bahwa film garapan sutradara Todd Phillips ini menceritakan sisi kelam masa lalu Joker.

Joker sendiri diperankan oleh Joaquin Phoenix dan membuat orang terpukau dengan aktingnya.

Tapi di sisi lain, banyak orang yang menganggap film ini terlalu ‘dark’ alias sangat menakutkan.

Baca Juga: Anak Kembarnya Meninggal Dalam Kandungan, Dokter Sebut Irish Bella Alami Kondisi Langka Ini

Akibatnya, film ini menjadi perbincangan hangat di media sosial.

Salah satunya yang menarik adalah munculnya kalimat 'Orang jahat adalah orang baik yang tersakiti'.

Ada yang setuju. Ada juga yang tidak. Tapi bagaimana psikolog memandang pernyataan 'orang jahat adalah orang baik yang tersakit'?

Apakah kalimat tersebut benar, atau justru tameng untuk diri sendiri?

Menjawab pertanyaan ini, Kompas.com menghubungi psikolog sosial Solo Hening Widyastuti.

"Menurut saya pribadi, (pernyataan 'orang jahat adalah orang baik yang tersakiti') tidak benar," ujar Hening dihubungi pada Senin (7/10/2019).

Hening melihat, Joker dan ungkapan 'orang jahat adalah orang baik yang tersakiti', hanya berpengaruh pada pribadi-pribadi yang lemah secara emosi ataupun pikirannya.

Hal ini bisa terjadi pada remaja dan juga orang dewasa.

"Meski hanya sebuah film, sebuah rangkaian cerita yang disusun terencana oleh penulis skenario, sutradara, tim kreatif, dan pemain, akan tetapi sebuah film mampu mendoktrin dan memengaruhi alam berpikir dan alam bawah sadar manusia, terutama mereka yang tidak stabil emosi dan pikirannya," ungkap Hening.

Baca Juga: Dari Albothyl Hingga Ranitidin, Ini Daftar Obat yang Ditarik BPOM