Find Us On Social Media :

Lika-liku Kehidupan Cleopatra dan Putranya yang Ia Lindungi Mati-matian Namun Tetap Tewas Juga

By Tatik Ariyani, Jumat, 4 Oktober 2019 | 12:00 WIB

Ilustrasi Cleopatra

Tidak lama setelah pemerintahan mereka dimulai, para penasehat Ptolemeus XIII menentang Cleopatra dan dia melarikan diri ke Suriah di tahun 49 SM.

Dia menghabiskan satu tahun di Suriah untuk mengumpulkan tentara bayaran yang kemudian kembali ke Mesir untuk menentang pasukan saudara laki-lakinya itu.

Ini juga merupakan saat di mana Julius Caesar memasuki kehidupan Cleopatra.

Ketika Caesar di Roma untuk menghadapi Pompey selama perang Saudara Romawi Besar, Pompey melarikan diri ke Yunani, tetapi di sana dia juga dikalahkan oleh pasukan Caesar dalam pertempuran Pharsalus pada 48 SM.

Baca Juga: Pulau di Awan: Apakah Gunung Roraima Setinggi Hampir 3.000 Meter Benar-Benar 'Dunia yang Hilang' di Mana Dinosaurus Masih Hidup?

Pompey berhasil lolos dari pertempuran dan pergi ke Mesir untuk mendapatkan dukungan.

Berita mengenai pertempuran tersebut sampai pada orang-orang Mesir, yang kemudian menganggap kekalahannya sebagai tanda bahwa para dewa lebih menyukai Caesar.

Mereka pun segera membunuh Pompey.

Saat Caesar datang ke Mesir untuk mengejar Pompey, dia justru disambut dengan kepala Pompey.

Baca Juga: Abu Jenazah Mahatma Gandhi Dicuri di Ulang Tahun Ke-150

Caesar marah dan akan meluapkan kemarahannya pada Ptolomeus XIII, salah satu pemimpin Cleopatra.

Menurut Ancient Egypt Online, Cleopatra tidak menggunakan situasi tersebut demi keuntungannya sendiri.

Dia mengatur pertemuan dengan Caesar, meskipun beberapa percaya bahwa dia memiliki keinginan terselubung.

Karena garis keturunan Alexander yang Agung atau kualitas pribadinya, Cleopatra dan Caesar menjadi kekasih dalam waktu singkat.

Baca Juga : Ketika Perang Vietnam, Benarkah Gerilyawan Viet Cong Takut Kegelapan?