Penulis
Intisari-Online.com – Pada Selasa (1/10/2019) pagi, telah ditemukan janin bayi di tumpukan sampah di pinggir Sungai Segawe, Desa Jenggotan, Kecamatan Kembang, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.
Saat ditemukan, janin malang tersebut berbalut rok abu-abu SMA yang terbungkus plastik merah dan diletakkan di atas tumpukan sampah.
Setelah dilakukan pemeriksaan, polisi berhasil menangkap pelaku.
Dilansir dari kompas.com pada Rabu (2/10/2019), janin tersebut merupakan hasil hubungan gelap antara Gea Nila Sari (21) dan M Syaifudin (23).
Baca Juga: Mantan Pemain NBA Ungkap Pernah Gendong Anak Perempuan Kim Jong Un, ‘Dia Ayah yang Baik’
Saat konferensi pers di Mapolres Jepara, Syaifudin mengaku sudah berpacaran dengan Gea selama lima tahun.
Selama itu, Syaifundin sering berhubungan badan hingga Gea hamil di luar nikah.
Hanya saja, pasangan tersebut tak ingin memiliki bayi dari hubungan gelap karena mereka belum menikah. Alasannya takut malu dan takut dimarahi keluarga.
Oleh karenanya, keduanya membeli pil aborsi seharga Rp3 juta dari Handi Warsono, yang sudah menjual pil aborsi sejak 10 bulan lamanya.
Saat itu, Gea sudah hamil 6 bulan dan Syaifudin menyuruh kekasihnya untuk menelan pil aborsi sebanyak 16 butir.
Kini, Gea, Syaifundin, dan Handi sudah diamankan pihak kepolisian.
Aborsi memang seringkali menjadi pilihan beberapa orang yang ingin menggugurkan janin mereka.
Padahal sudah menjadi rahasia umum bahwa ada dampak buruk jika aborsi dilakukan. Apalagi menggunakan pil aborsi yang tidak mendapat izin dokter.
Sebab, pil aborsi tak hanya menggugurkan janin di dalam kandungan, melainkan juga membahayakan kesehatan ibunya.
Sebab, obat aborsi yang dijual gelap atau tanpa resep dokter sebenarnya bukanlah obat yang diracik khusus untuk menggugurkan kandungan.
Biasanya obat tersebut seperti misoprostol, obat untuk mengobati maag.
Namun memang obat ini dikenal bisa memicu kontraksi dan meluruhkan dinding rahim.
Menurut catatan WHO pada 2008, keluhan paling banyak pasca meminum pil aborsi adalah demam tinggi dan perdarahan hebat.
Ini dampak kesehatan yang bisa menimpa wanita yang meminum pil aborsi antara lain:
1. Perdarahan
Penrdarahan memang umum terjadi saat aborsi medis atau bedah. Namun biasanya perdarahan karena aborsi seperti keluarnya gumpalan darah yang besar dan berlangsung selama dua jam atau lebih.
Bahkan perdarahan hebat bisa berlangsung selama 12 jam.
2. Infeksi
Selain pendarahan, pasca meminum pil aborsi wanita akan mengalami sakit kepala, nyeri otot, nyeri perut, hingga pusing hebat.
3. Tidak demam tapi suhu meningkat
Ketika meminum pil aborsi, suhu tubuh akan meningkat. Bisa di atas 38 derajat Celcius. Tapi itu bukan demam.
Dan kondisi ini berlangsung selama lebih dari 4 jam.
4. Muntah hebat
Dampak keempat adalah muntah hebat yang bisa berlangsung lebih dari 4 jam. Ini disebabkan adanya pembengkakan perut.
5. Kematian
Dalam jurnal Obstetrics and Gynecology, inilah dampak paling mengerikan dari minum pil aborsi tanpa pengawasan dokter. Di mana tak hanya janin yang meninggal, namun nyawa ibu juga bisa melayang.
Sebab, biasanya karena tidak diawasi dokter, terjadi perdarahan hebat yang tidak bisa ditangani segera.
Atau bisa juga ibu mengalami syok anafilaktik karena obat yang dikonsumsi tidak cocok. Umumnya, syok anafilaktik bisa menyebabkan hilang kesadaran hingga kematian.