Find Us On Social Media :

Mantan Pemain NBA Ungkap Pernah Gendong Anak Perempuan Kim Jong Un, ‘Dia Ayah yang Baik’

By Mentari DP, Kamis, 3 Oktober 2019 | 13:30 WIB

Mantan Pemain NBA ungkap dia gendong anak perempuan Kim Jong Un.

Intisari-Online.comKorea Utara (Korut) dikenal sebagai negara yang tertutup dengan dunia luar.

Tidak banyak informasi yang diketahui tentang negara ini. Termasuk informasi kehidupan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.

Bisa dibilang kehidupan pribadi Korea Kim Jong Un menjadi salah satu rahasia yang paling dijaga ketat hingga hari ini.

Bahkan hingga kini, tidak ada yang tahu tahun berapa Kim Jong Un lahir.

Baca Juga: Disebut Lebih Kejam Dibanding Kakek dan Ayahnya, Kim Jong Un Diduga Pernah Umpan Pamannya ke 120 Ekor Anjing Liar

Dilansir dari CNN pada awal tahun 2019, disebutkan bahwa Kim lahir pada 8 Januari. Namun tahun kelahirannya tidak diketahui secara umum.

Hanya ada beberapa informasi mengenai Kim Jong Un. Seperti sejarahnya menjadi pemimpin tertinggi di Korut dan informasi yang memang sengaja diumumkan.

Diketahui, Kim Jong Un adalah anak bungsu dari mantan pemimpin Korut, Kim Jong Il dan Ko Yong Hui.

Setelah kematian ayahnya pada tahun 2011, dia maju sebagai pemimpin Korut dan menjadi kepala negara termuda di dunia.

Berbeda dengan ayahnya, yang diasuh oleh kakek Kim selama beberapa dekade sebelum mengambil alih pada tahun 1994, Kim memiliki relatif sedikit waktu untuk melanjutkan pemerintahan.

Baca Juga: Baru Kemarin Dilantik, 335 Anggota DPR dan DPD Tak Hadiri Sidang Paripurna Hari Ini

Namun Kim berhasil menjalankan pemerintahan. Dia bahkan berhasil memperoleh prestasi militer yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Untuk pasangan, pada tahun 2012, Korea Utara mengkonfirmasi bahwa Ri Sol Ju adalah istri Kim dan ibu negara Korea Utara.

Hal tersebut disampaikan oleh Cheong Seong-chang, seorang analis senior di Sejong Institute di Seoul, seperti dilansir dari newsweek.com pada tahun 2017 silam.

Cheong mengatakan kepada The Korea Times bahwa keduanya telah menikah pada tahun 2009 dan bahwa  telah melahirkan seorang putra pada tahun 2010.

Hanya saja, kehamilan hingga proses melahirkan anak Kim jauh dari publik dan tidak ada bukti resmi.

Beberapa ahli, seperti pendiri blog Korea Utara Leadership Watch Michael Madden, telah menyatakan skeptis terhadap temuan Cheong dan laporan lain tentang dugaan anak Kim.

Sebab menurutnya, jika benar Kim memiliki anak dan anak tersebut adalah laki-laki, maka sudah pasti Korea Utara akan mengumumkannya.

Mengingat anak tersebut nantinya akan menjadi pewaris berikutnya.

Apalagi faktanya sistem pewarisan satu partai yang berkuasa di Korea Utara dan kepatuhannya pada interpretasi ketat terhadap tradisi budaya Asia Timur yang patriarkal telah mendikte bahwa Kim harus melahirkan pewaris laki-laki.

Baca Juga: Setahun Kematian Jurnalis Jamal Khashoggi: Diduga Sebelum Dipotong-potong, Darah Khashoggi 'Dikuras' Habis dari Tubuhnya

Tak lama, mantan bintang NBA, Dennis Rodman mengaku menjalin persahabatan dengan pemimpin Korea Utara tersebut selama perjalanan pameran bola basket pada Februari 2013.

Ketika Rodman kembali dari perjalanan kedua Korea Utara pada September di tahun yang sama, dia mengklaim bahwa dia tidak hanya telah bertemu Kim dan Ri.

Tetapi juga anak mereka. Namun anak tersebut dia sebutkan berjenis kelamin perempuan dan memang tidak pernah diketahui publik.

Nama anaknya adalah Kim Ju Ae.

"Saya menggendong bayi mereka, Ju Ae dan berbicara dengan Ri juga," kata Rodman kepada The Guardian, memuji keterampilan pengasuhan pemimpin Korea Utara itu.

"Dia ayah yang baik dan memiliki keluarga yang harmonis."

Apa yang diceritakan Rodman membuat desas-desus soal anak Kim Jong Un semakin menjadi misteri.

Terutama informasi dari akun Cheong tentang seorang anak laki-laki yang dilahirkan pada tahun 2010.

Sebab, tujuh tahun setelah laporan tentang anak pertama yang dilahirkan, tidak ada bukti lebih lanjut yang datang dari negara yang terkenal sangat rahasia itu.

Baca Juga: Jadi Perempuan Pertama yang Jabat Ketua DPR, Puan Maharani Teruskan Tradisi 'Serba Pertama' Trah Politik Soekarno