Divonis Mati Oleh Dokter, Penderita Kanker Ini Bertemu Anjingnya Untuk Terakhir Kali, Namun Hal Ajaib Tiba-tiba Terjadi

Ade S

Penulis

Menurut laporan, anjing Santos bernama Agadir memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Santos sebelum ia menderita kanker.

Intisari-online.com - Terkadang ikatan manusia dengan hewan tak kalah kuat antara manusia dengan manusia.

Termasuk kisah berikut ini, seorang pria bernama Flavio Santos adalah seorang pasien kanker yang dirawat di Rumah Sakit Memorial Sao Jose Brazil.

Menurut Wamiz Sabtu (28/9/19), kondisi santos tak kunjung membaik.

Dan justru semakin memburuk, bahkan dokter menyebut waktunya hidup tak lama lagi.

Baca Juga: (VIDEO) Gurita Ini Berganti-ganti Warna saat Sedang Tidur, Seolah Menggambarkan Apa yang Sedang Dimimpikannya, Menakjubkan!

Maka dengan sisa waktu yang ada keluarga memutuskan untuk memberinya kejutan.

Ya, kejutan itu adalah membuat Santos bertemu dengan anjingnya untuk terakhir kali.

Menurut laporan, anjing Santos bernama Agadir memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Santos sebelumia menderita kanker.

Namun, karena Santos dirawat di rumah sakit, mereka tidak pernah bertemu satu sama lain.

Baca Juga: Menguak Perputaran Uang di Industri 'Film Panas', Hampir Mengalahkan Pendapatan Film 'Avengers: Endgame'

Hingga akhirnya Agadir dipertemukan dengan Santos di sisa-sisa usianya.

Ketika bertemu, Santos langsung merangkul anjing itu seperti bertemu dengan anaknya sendiri.

Bahkan, Santos menangis ketika Agadir menghibur tuannya yang sedang sekarat itu.

Meski pertemuan menyentuh itu berakhir dalam waktu yang singkat, tidak ada yang tahu bahwa ternyata hal itu membuat dampak yang begitu besar.

Baca Juga: Terjadi Aksi Demo Mahasiwa, Simak Pengaruhnya Berikut Ini ke Perekonomian Indonesia

Setelah Santos bertemu Agadir, dokter menemukan perubahan luar biasa pada kondisi kesehatannya, yang berubah menjadi baik.

Dokter Rodrigo Tancredi yang merawat Santos mengatakan, "Dia tidak ingin berbicara sebelumnya, tapi sekarang dia menjadi lebih ceria."

"Nafsu makannya meningkat, detak jantung dan tekanan darahnya juga mulai turun," katanya.

Pada awalnya staf medis berpikir itu hanya perubahan jangka pendek, tapi hari-hari berikutnya tubuh Santos menjadi semakin membaik.

Bahkan karena kondisinya ini, dokter tidak mengizinkannya pulang, bahkan masih berusaha untuk menyelamatkan nyawa Santos meski sebelumnya telah memvonisnya akan meninggal.

Baca Juga: Bobotnya Lebih dari 1 Ton, Kenali Monster Ular dari Zaman Prasejarah yang Jadikan Buaya Sebagai Mangsanya

Manfaat memelihara hewan untuk kesehatan

Sebuah klinik pemeriksaan kesehatan di Australia melakukan survei faktor-faktor risiko penyakit jantung dan membandingkan hasil survei berdasarkan apakah dampak hewan peliharaan dipelihara.

Hasilnya menunjukkan bahwa orang yang memelihara hewan peliharaan memiliki tekanan darah dan kadar lipid darah yang lebih rendah daripada mereka yang tidak.

Studi di Jerman menunjukkan bahwa orang yang memelihara kucing dan anjing memiliki 16% lebih sedikit kunjungan ke rumsah sakit per tahun daripada mereka yang tidak, dan 21% lebih sedikit tinggal di rumah sakit.

Fenomena ini sangat menonjol pada populasi pria di atas usia 65 tahun.

Sebuah penelitian serupa telah dilakukan di Australia, di mana memelihara hewan peliharaan tampaknya menstabilkan suasana hati dan meningkatkan kemampuan tubuh untuk melawan penyakit.

Artikel Terkait