Find Us On Social Media :

Sejarah Gas Air Mata yang Kerap Diandalkan Polisi untuk Redam Kerusuhan, Digunakan dalam Perang Tahun 1914 dan Jadi Musuh Tentara

By Nieko Octavi Septiana, Jumat, 27 September 2019 | 12:00 WIB

Demonstran di Alun-alun Taksim, Istanbul, Turki, mengembalikan gas air mata pada polisi

Intisari-Online.com - Ketika terjadi aksi demonstrasi yang dilakukan oleh masyarakat, seringkali kita pihak kepolisian mengeluarkan gas air mata.

Gas air mata yang disemburkan ke arah kerumuman massa itu kerap diandalkan untuk memukul mundur demonstran.

Memang penggunaan gas air mata yang membuat mata pedih bahkan sesak napas tersebut seakan sudah akrab di zaman sekarang.

Lalu bagaimana sejarah dan asal-usul gas air mata yang kerap jadi alat pihak kepolisian untuk mengendalikan suasana?

Baca Juga: Dua Bocah dari Kasta Rendah di India Tewas Dianiaya saat Sedang Buang Air Besar, Alasannya Sungguh Memilukan

Agustus 1914, para tentara Perancis menembakkan granat berisi gas kepada prajurit Jerman di kawasan perbatasan.

Perang yang disebut sebagai “Battle of the Frontiers” itu menjadi momen di mana gas air mata digunakan di berbagai belahan dunia.

Granat berisi gas tersebut merupakan buah karya ahli kimia Perancis.

Tujuan dibuatnya granat tersebut adalah untuk mengendalikan huru-hara, dan tujuan tersebut tidak berubah sampai saat ini.

Baca Juga: Berusia 5 tahun, Bocah Pengidap Autisme Ini Dijuluki 'Predator Seks' oleh Pihak Sekolah Karena Hal Ini