Intisari-Online.com - Ketika terjadi aksi demonstrasi yang dilakukan oleh masyarakat, seringkali kita pihak kepolisian mengeluarkan gas air mata.
Gas air mata yang disemburkan ke arah kerumuman massa itu kerap diandalkan untuk memukul mundur demonstran.
Memang penggunaan gas air mata yang membuat mata pedih bahkan sesak napas tersebut seakan sudah akrab di zaman sekarang.
Lalu bagaimana sejarah dan asal-usul gas air mata yang kerap jadi alat pihak kepolisian untuk mengendalikan suasana?
Agustus 1914, para tentara Perancis menembakkan granat berisi gas kepada prajurit Jerman di kawasan perbatasan.
Perang yang disebut sebagai “Battle of the Frontiers” itu menjadi momen di mana gas air mata digunakan di berbagai belahan dunia.
Granat berisi gas tersebut merupakan buah karya ahli kimia Perancis.
Tujuan dibuatnya granat tersebut adalah untuk mengendalikan huru-hara, dan tujuan tersebut tidak berubah sampai saat ini.