Penulis
Intisari-online.com - Pepatah selalu mengatakan, orangtua akan melakukan apapun demi anaknya.
Bahkan mereka rela mengorbankan kesejahteraan mereka sendiri demi anak-anaknya.
Termasuk seperti kisah berikut ini.
Mengutip World of Buzz pada Kamis (26/9/2019), Aisha Othman, seorang ibu yang rela berkoban demi anaknya sendiri.
Menurut laporan, dia makan es batu demi memuaskan rasa laparnya.
Selain itu, ada tujuan mengharukan di baliknya.
Dia melakukan hal itu supaya uangnya bisa dia gunakan untuk membelikan makan untuk putrinya Paymitra Abdullan yang masih berusia 7 tahun.
Diketahui,Aisha dan suaminya tinggal di Desa Renjang PPR (Perumahan Rakyat) Malaysia.
Keluarga itu hanya hidup daripenghasilan yang sang suami yang hanya mencapai1.500 ringgit (Rp5 juta) per bulan.
Sebab suami Aisha hanya bekerja sebagai penjaga keamanan.
Sayangnya uang tersebut tidak cukup.
Karena mereka harus menanggung tagihan listrik dan sewa rumah dengan total hampir 5.000 ringgit (Rp16 juta).
Biasanya setelah mereka menyelesaikan tagihan, baru mereka berpikir bagaimana mereka makan.
Oleh karenanya,Aisha mengatakan, dia hanya mampu membeli bahan makanan jika suaminya mendapatkan pekerjaan sambilan selama seminggu.
Tak heran, terkadang mereka kadang tidak bisa makan apa-apa selama berhari-hari. Atau hanya bisa membeli roti dalam jumlah terbatas.
Selain itu, ada satu lagi pengorbanan yang dilakukan Aisha.
Demi memberi makan putrinya, Aisha hanya memakan es batu.
Ada beberapa alasan Aisha memilih memakan es batu.
"Saya khawatir gas memasak akan habis, jika saya memasak nasi."
"Jadi saya makan es batu," kata Aisha.
Karena kisah mengharukan ini,seorang sutradara film Azreen Madzlan terinspirasi dan membuat filmdokumenter berdurasi 20 menit berjudul "For Paymitra".
Film yang menceritakan bagaimana perjuangan orangtua untuk bertahan hidup dan merawat anaknya meski dalam himpitan ekonomi.
Berkat film dan kontribusi Madzlan, petugas dari MP Setiawangsa, pusat layanan Nik Nazmi Nik Ahmad diberitahu tentang situasi Aisha.
Mereka melangkah untuk menyediakan beberapa kebutuhan makanan pokok bagi keluarga itu.
Mereka juga memberi tahu Aisha dan suaminya tentang program kesejahteraan yang bisa mereka ajukan.
Untungnya sejak saat itu, Aisha telah berhasil mendapatkan pekerjaan di toko kelontong