Find Us On Social Media :

Kisah-kisah Lucu di Balik G30S, Saat Komplotan Gestapu Dilumpuhkan oleh 'Perut' Mereka Sendiri

By K. Tatik Wardayati, Rabu, 25 September 2019 | 18:00 WIB

"Belum."

"Sana makan dulu di belakang. Kumpulkan dan ajak kawan-kawan yang lain."

Si penjaga langsung beranjak dengan mengajak kawan-kawannya.

Pada saat itu juga kesatuan ABRI segera menyergap dan berhasil melucuti senjata mereka tanpa mendapat perlawanan sedikit pun.

Baca Juga: Lim Keng Kie, Sosok Sahabat Kental BJ Habibie Sejak SMA hingga Kuliah di Jerman, Namun Terpisah Karena Isu G30S/PKI

Studio RRI Semarang berhasil direbut kembali. (Sinar Harapan, Minggu, 17 Oktober 1965)

Haus

Taktik memang kadang-kadang lebih ampuh daripada perlawanan langsung.

Misalnya saja ketika Brigjen Surjo Sumpeno yang waktu itu Pangdam VII Diponegoro didatangi seorang kapten yang berkata, "Jenderal, mulai sekarang, Jenderal ditahan."

"Tahan boleh saja, tapi saya haus. Coba, tolong ambilkan teh dulu," sahutnya.

Baca Juga: Amelia Yani, Putri Achmad Yani yang 20 Tahun Menyepi di Desa untuk Sembuhkan Trauma Atas Peristiwa G30S: 'Saya Banyak Bergaul dengan Petani'

Maka pergilah si kapten mencari teh dan Brigjen Surjo Sumpeno memanfaatkan kesempatan itu untuk meloloskan diri.