"Belum."
"Sana makan dulu di belakang. Kumpulkan dan ajak kawan-kawan yang lain."
Si penjaga langsung beranjak dengan mengajak kawan-kawannya.
Pada saat itu juga kesatuan ABRI segera menyergap dan berhasil melucuti senjata mereka tanpa mendapat perlawanan sedikit pun.
Studio RRI Semarang berhasil direbut kembali. (Sinar Harapan, Minggu, 17 Oktober 1965)
Haus
Taktik memang kadang-kadang lebih ampuh daripada perlawanan langsung.
Misalnya saja ketika Brigjen Surjo Sumpeno yang waktu itu Pangdam VII Diponegoro didatangi seorang kapten yang berkata, "Jenderal, mulai sekarang, Jenderal ditahan."
"Tahan boleh saja, tapi saya haus. Coba, tolong ambilkan teh dulu," sahutnya.
Maka pergilah si kapten mencari teh dan Brigjen Surjo Sumpeno memanfaatkan kesempatan itu untuk meloloskan diri.