Penulis
Intisari-Online.com -Berbeda dengan zaman dulu, sekarang banya gedung tinggi dan mewah menjamur di Jakarta.
Banyak pula apartemen mewah dibangun yangmenarik perhatian masyarakat Jakarta hingga pendatang untuk tinggal dikawasan itu.
Tapi, tak semua isi Jakarta adalah bangunan mewah nan megah, banyak pula rumah-rumah tua yang berdiri di sana.
Namun ironisnya, ada satu rumah tua yang berada di tengah tower Apartemen Thamrin Executive Residence, Jalan Kebon Kacang, Kampung Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Sekilas rumah tua ini memang tak banyak diketahui orang lantaran setengah bangunan rumahnya ditutupi oleh tembok berisi tanaman hijau.
Sementara, jika dilihat dari atas Apartemen Thamrin Executive Residence, hanya tampak genting cokelat yang sudah usang. Sebab posisi rumah itu lebih rendah dibanding jalan.
Posisi rumah yang lebih rendah membuat penghuninya harus turun melewati tangga nan licin untuk masuk ke rumahnya.
Di depan rumahnya terdapat galon-galon hingga beberapa perlengkapan pemilik rumah.
Meski kesannya rumah ini reyot dan tak terawat, namun pondasi bebatuan rumah ini memang tampak kuat.
Sebelum ada apartemen
Rumah ini diketahui milik Ibu Lies. Lies bercerita, rumah yang saat ini ia tinggali adalah rumah warisan nenek moyangnya terdahulu.
Ia tinggal di rumah itu sejak lahir hingga punya tiga anak. Bahkan anaknya sudah ada dua orang yang lulus S2.
"Anak saya sudah ada yang lulus dua orang dan tinggal satu yang masih duduk di kelas 6 SD," ujar Lies saat ditemui di rumahnya, Jumat (29/9/2019).
Wanita 64 tahun ini bercerita, sebelum adanya Apartemen Thamrin Executive Residence, lahan dekat rumahnya dahulu adalah tempat permukiman warga.
Baca Juga: Viral Toilet Tanpa Adanya Sekat di Stasiun Ciamis, Begini Tanggapan PT KAI
Bahkan, ada lapangan sepak bola yang biasa digunakan warga untuk berolahraga, bermain layangan, hingga bercengkerama dengan warga sekitar.
"Awalnya dua tiga rumah, lalu lama kelamaan menjadi 10 rumah lah dari pendatang, ada juga dari warga asli sini. Rumahnya pun tak berdempetan, tapi agak jauh dari satu rumah ke rumah lainnya," kata Lies.
Namun, kenyamanan warga untuk tinggal pun direnggut oleh para preman yang meminta rumah warga untuk dijual dan pindah dari rumahnya.
Karena merasa tertindas dan tak nyaman akan tekanan para preman yang setiap hari mengganggu aktifitas warga, akhirnya satu per satu warga mulai menjual rumahnya ke pemilik apartemen.
Hingga akhirnya hanya tertinggal Lies yang masih mempertahankan rumahnya, hingga kini.
Ditawari unit apartemen hingga uang Rp 3 miliar
Lies satu-satunya orang yang memilih untuk mempertahankan rumahnya. Sebab ia memiliki banyak history dari rumah peninggalan nenek moyangnya itu.
Setiap kenangan yang ia miliki sejak dirinya kecil pun ada di rumah reyot nan usang itu.
Ditinggalkan oleh tetangganya satu per satu tak membuat semangat Lies luntur untuk mempertahankan rumah itu.
Melihat para tetangganya mendapatkan hasil yang relative tinggi dari hasil menjual rumahnya, ia pun tak tergiur sedikit pun.
Malahan, ibu rumah tangga ini disebut-sebut pernah ditawarkan satu unit apartemen dan uang sebesar Rp 3 miiliar sebagai pengganti rumahnya yang akan dibeli oleh pihak pengelola.
Baginya, uang bukanlah segalanya. Sebab, ia sudah memiliki banyak uang dari usaha indekosnya yang ada di Kebon Pala dan Taman Mini.
Bahkan, ia mengaku juga memiliki rumah mewah di Bandung dan Tangerang.
"Iya benar (pernah ditawar Rp 3 miliar dan satu unit apartemen). Tapi saya tidak mau dibayar berapa pun rumah ini saya tidak sudi dibeli. Mereka mah cuma mau kuasai tanah ini.
Ini tumpah darah saya di sini, saya lahir, sampai gede begini ada di rumah ini. Pokoknya rumah ini nyaman dan saya sayang dengan rumah ini," ujar Lies.
Tak ganggu penghuni apartemen
Sementara, adanya rumah Lies yang reyot berada di sekeliling tower apartemen nampaknya tak menjadi penganggu bagi penghuni apartemen.
"Tidak, tidak ada yang mengeluhkan (penghuni) ke kami," kata Emy, salah satu customer service.
Emy mengemukakan, dia tidak tahu bagaimana ceritanya rumah milik Lies itu tetap berada di tengah komples apartemen tersebut.
Baca Juga: Kentut di Depan Polisi dengan Sengaja, Seorang Pria Dihukum Melakukan Kerja 75 Jam Tanpa Bayaran
"Itu (rumah) sudah ada sejak serah terima dari developer kepada manajemen pengelola. Jadi kami tidak tahu-menahu (soal rumah itu)," ujar Emy melalui sambungan telepon.
Ia pun enggan menanggapi pertanyaan soal penawaran satu unit apartemen hingga uang Rp 3 miliar yang pernah disampaikan pihak apartemen kepada Lies.
"Saya tidak tahu, yang jelas setelah ini terbangun pihak developer telah serah terima ke kami, rumah itu memang sudah ada," tuturnya.(Cynthia Lova)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judulIroni Rumah Reyot di Tengah Apartemen Mewah di Thamrin...