Penulis
Intisari-Online.com - Para duta besar hingga pemimpin negara di dunia memberikan penghormatan terakhir dan belasungkawa setelah presiden ketiga RI BJ Habibie meninggal Rabu petang (11/9/2019).
Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva mengungkapkan perasaan dukacita atas kepergian presiden yang berkuasa pada 1998 sampai 1999 itu.
"Saya ingin menyampaikan rasa duka cita yang mendalam kepada keluarga Bapak Habibie, dan juga rakyat Indonesia atas kepergian beliau," ucap Lyudmila dilansir Antara.
Vorobieva mengatakan bahwa BJ Habibie merupakan tokoh Indonesia yang sangat dikenal di Rusia.
"Kami mengenal beliau sebagai kawan masyarakat di negara kami," ujarnya.
Adapun secara pribadi, Lyudmila menuturkan dia hanya bertemu sekali dengan mantan presiden yang meninggal di usia 83 tahun itu.
Tapi, dia mempunyai kesan mendalam.
"Beliau adalah seorang yang sangat bijaksana dan toleran, serta menunjukkan dirinya adalah orang yang hebat dalam segala aspek," terang Dubes Vorobieva.
Dari Australia, Perdana Menteri Scott Morrison juga memberikan penghormatan terakhir kepada mantan presiden BJ Habibie dalam kicauannya di Twitter.
Dalam pernyataanya, Morrison menuturkan Habibie merupakan pemimpin yang membawa Indonesia melewati perubahan besar ketika krisis ekonomi menghantam pada 1997.
"Keberanian dan visi beliau selama periode reformasi sangat diapresiasi Australia. Doa kami beserta keluarga dan kerabat yang ditinggalkan," katanya.
Sebelumnya, Duta Besar Australia untuk RI Gary Quinland juga menuliskan ucapan dukacita, dan menyebut Habibie dikenang karena keberaniannya dalam transisi demokrasi.
Dari Malaysia, Perdana Menteri Mahathir Mohamad begitu sedih dengan wafatnya Habibie.
PM berjuluk Dr M itu menyatakan kepergian Habibie merupakan kehilangan besar.
"Dia adalah teman baik saya. Jadi saya merasa sangat sedih.
Dia tentunya merasa sangat sakit. Saya belum menemuinya dalam waktu lama," katanya.
Lalu salah satu petinggi koalisi Pakatan Harapan yang juga Presiden Partai Keadilan Rakyat Anwar Ibrahim mengenang BJ Habibie sebagai sosok keluarga.
Dia memandang presiden kelahiran Parepare, Sulawesi Selatan, itu sebagai figur sederhana, bicaranya yang cerdas dan panjang. Tapi, Habibie bukanlah politisi biasa.
Wakil Duta Besar Jerman untuk Indonesia Hendrik Barkeling menuturkan, atas nama pemerintah dia menyatakan belasungkawa dengan kesedihan dan kepedihan mendalam.
Selain Indonesia, Jerman seolah menjadi negara kedua BJ Habibie.
Sebab sejak dekade 1955, dia menuntut ilmu penerbangan dan aeronautika di sana.
Baca Juga: Inilah Muhammad Pasha Nur Fauzan, Cucu BJ Habibie yang Juga Tekuni Bidang Dirgantara
Selepas lulus, dia kemudian berkarir salah satunya di MBB, di mana dia kemudian mengembangkan teori seperti Faktor maupun Teorema Habibie.
“Bapak Jusuf Habibie telah berjasa luar biasa bagi Indonesia, maupun bagi persahabatan Indonesia Jerman.
Kami mengenang beliau dengan rasa terima kasih yang abadi,” ujarnya.
Dari Uni Emirat Arab, para penguasa seperti dikutip kantor berita setempat WAM juga memberikan belasungkawa melalui Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Adapun yang mengucapkan antara lain Presiden Uni Emirat Arab sekaligus Penguasa (Emir) Abu Dhabi, Sheikh Khalifa bin Zayed bin Sultan Al Nahyan.
Kemudian Wakil Presiden sekaligus Perdana Menteri dan Emir Dubai, Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum, dan Putra Mahkota Abu Dhabi Mohammed bin Zayed Al Nahyan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dunia Beri Penghormatan Terakhir kepada Mendiang Presiden Ketiga RI BJ Habibie"