Pada awal Agustus lalu, anggota DPRD DKI Bestari Barus menyebut TPST Bantargebang diperkirakan tidak lagi mampu menampung sampah Jakarta pada tahun 2021.
Pada sisi lain Bestari menyebutkan, tahun 2022 kemungkinan baru ada satu ITF yang rampung dibangun, yakni ITF Sunter.
ITF Sunter juga hanya mampu mengolah 2.200 ton sampah per hari, sementara produksi sampah di Jakarta mencapai 7.500 ton per hari.
Bestari mengemukakan, Jakarta kemungkinan akan darurat tempat pengolahan sampah pada 2021.
"Kenapa darurat sampah? Karena ITF-nya mungkin baru jadi satu di 2022. Bantargebang mau tutup dan kapasitas tampung dari ITF itu hanya 2.200 ton. Sampah kita itu 7.500 ton, nah 5.300 tonnya mau ditaruh di mana?" kata Bestari.
Karena persoalan sampah tersebut, saat studi banding ke Surabaya, Bestari pun menyebut akan memboyong Risma ke Jakarta untuk membantu mengatasi permasalahan sampah Ibu Kota. Sebab, Risma dinilainya mampu mengatasi persoalan sampah.
Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta sudah berulang kali menyatakan kondisi TPST Bantargebang yang diperkirakan tidak bisa lagi menampung sampah Jakarta mulai tiga tahun lagi.
TPST Bantargebang akan penuh lantaran menerima 7.500 ton sampah dari Jakarta per harinya, baik dari sampah rumah tangga atau permukiman, sampah di perkantoran atau restoran, dan sampah di ruang fasilitas umum.