Ini Tips Atasi Perilaku Anak yang Kerap Memukul, Salah Satunya dengan Mengabaikan

Tatik Ariyani

Penulis

Kebiasaan memukul itu muncul baik dalam keadaan tantrum, maupun saat sekadar mengeluh. Bagaimana mengatasinya?

Intisari-Online.com – Anak-anak di bawah umur lima tahun memang lucu dan menggemaskan.

Segala perilaku mereka tentunya akan membuat kita ingin menggendong atau mencubit pipinya.

Mereka aktif secara fisik termasuk berlaku agresif, dan salah satunya adalah memukul.

Kebiasaan memukul itu muncul baik dalam keadaan tantrum, maupun saat sekadar mengeluh.

Baca Juga: Perilaku Anak Jahat? Begini Cara Menolongnya Agar Berperilaku Lebih Baik

Jika buah hatimu punya kebiasaan yang sama, berikut ini adalah lima tips yang bisa diterapkan demi menghentikan kebiasaan anak gemar memukul.

1. Abaikan

Mungkin ini akan bertolak belakang dengan insting alami untuk mengabaikan ketika anak mulai memukul-mukul kita, atau anak lainnya. Namun, kamu benar-benar perlu mencobanya.

Ralphie Jacobs dari Simply on Purpose menyampaikan filosofi dasar parenting bahwa kita tidak seharusnya memberi perhatian pada perilaku-perilaku negatif anak atau perilaku mencari perhatian.

Sering kali, memukul adalah cara anak mencari perhatian alih-alih sengaja menciptakan bahaya.

Baca Juga: Permintaan Maaf Seorang Ibu di Alabama untuk Perilaku Anaknya Ini Sangat Menyentuh

Jadi, memberi perhatian hanya akan membuatnya semakin parah. Penulis Catherine Pearlman juga punya pendapat serupa.

Meski terdengar kontraintuitif, namun terkadang mengabaikan anak adalah respons terbaik.

"Reaksi apa pun terhadap perilaku mengganggu tersebut akan memberikan dampak negatif yang berpotensi menyuburkan perilaku tersebut," kata dia.

2. Melepaskan mereka dari situasi tersebut

Baca Juga: Ancaman Bikin Perilaku Anak Memburuk

Penulis isu parenting di laman Pop Sugar, Lauren Turner biasanya pergi meninggalkan anak-anaknya yang sedang saling pukul.

Namun jika salah satunya tidak bisa mengontrol emosi, terkadang ia melepaskan anaknya tersebut dari situasi itu, tanpa mengatakan apa pun.

"Abaikan perilakunya, bukan anaknya," kata Turner.

Jika dia dan saudaranya tetap tidak berhenti saling pukul setelah diabaikan, Turner akan mencoba mengubah situasinya.

Baca Juga: Sepuluh Pedoman Pengembangan Perilaku Anak

Ia tetap akan mengabaikan bagaimana mereka saling pukul dan bertengkar, namun ia akan menghampiri dan berkata: "anak-anak, saatnya main di luar!" atau mengalihkan mereka ke aktivitas lainnya.

3. Memuji hal positif

Kamu bisa melakukan hal yang sebaliknya dari mengabaikan mereka, dan justru memberi pujian, agar mereka melakukan aktivitas lainnya saja.

Misalnya, bermain bersama teman-temannya di luar. Turner biasa menyibukkan diri dengan hal lain setelah melihat anaknya bertengkar dengan saudaranya.

Dia menunggu hingga sang anak berhenti melakukannya. Lalu ia akan melakukan suatu hal positif untuk memberi anak perhatian atau kembali ngobrol dengannya lagi.

Baca Juga: Anaknya Terlalu Lamban Habiskan Makanan, Wanita Ini Tega Memukulnya Hingga Meninggal

"Atau jika saudaranya menunjukkan perilaku baik, aku akan memberi perhatian padanya," kata Turner.

4. Fokus pada anak lainnya

Bagi Turner, sulit untuk menghadapi anak yang senang memukul di rumah. Namun, kebiasaan itu akan semakin sulit dihadapi ketika anak sedang berada di luar rumah.

Apalagi, jika sudah melibatkan anak lainnya. Ketika anak memukul anak lain, tentunya tidak mungkin kita mengabaikannya.

Baca Juga: Kasus Seorang Ayah Memukul Bayinya Hingga Cacat Seumur Hidup Gara-gara Terbangun oleh Tangisannya, Ini Trik Menenangkan Bayi yang Menangis Terus

Lewat Instagram Story, Ralphie menyarankan pendekatan lainnya untuk situasi ini, yaitu dengan menunjukkan perilaku yang ingin kita lihat.

Jika anak kita memukul anak lainnya, cobalah dekati anak lain tersebut, dan tanya apakah ia baik-baik saja, lalu meminta maaf jika ia terluka.

"Kemudian, ajaklah anak itu main bersamamu. Tunjukkan pada anakmu bagaimana menjadi teman yang baik," kata dia.

5. Ajari perilaku yang benar

Baca Juga: Anak Anda Sering Memukul Ibunya? Jangan Hanya Diam! Ini Akibat Jika Anak Sering Memukul Ibunya

Ralphie menekankan, kita perlu mengajari anak kita secara berhati-hati dan mengajari mereka pada kondisi di mana mereka bisa menerima apa yang kita ajarkan.

Jadi, ketika anak emosi dan senang memukul bukanlah saat yang tepat untuk mengajari mereka bahwa memukul adalah hal buruk.

Kamu bisa memberikan pujian ketika mereka melakukan interaksi positif dengan teman atau saudaranya.

Katakanlah perilaku seperti apa yang kamu harapkan dari mereka ketika berinteraksi. Lalu, sampaikanlah cara yang tepat berinteraksi dengan orang-orang tersayang.

Baca Juga: Ingat! Jangan Pernah Diam Jika Anak Memukuli Orang Tuanya karena Kesal

Pada intinya, menghentikan kebiasaan anak memukul bukanlah hal yang mudah.

Namun, dengan menerapkan beberapa teknik di atas selama beberapa waktu kamu bisa mengurangi perilaku negatif anak secara umum. (Nabilla Tashandra)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Anak Kerap Memukul, Bagaimana Mengatasinya?"

Baca Juga: Sadis! Guru Ini Memukul, Menendang, dan Mendorong Muridnya yang Masih Balita

Artikel Terkait