Penulis
Intisari-Online.com -Olivia Lazuardy, selebgram sekaligus beauty influencer, menceritakan penyakit psoriasis yang dialaminya.
Psoriasis sendiri adalah peradangan pada kulit yang ditandai dengan ruam merah, kulit kering, tebal, bersisik, dan mudah terkelupas.
Itu disebabkan oleh kondisi autoimun, di mana, sistem kekebalan tubuh akan membuat sel kulit tumbuh 10 kali lebih cepat dari yang normal.
Pada kulit normal, dibutuhkan tempo 28-30 hari untuk memproduksi sel kulit baru, dan melepaskan sel kulit lama, namun, pada pengidap psoriasis, sel kulit baru bisa muncul dalam 3-4 hari.
Sel kulit akhirnya menumpuk, putih tebal, kering, bersisik, dan gatal. Kalau bagian putih lepas, maka kulit akan berdarah-darah.
“Kalau bangun tidur bisa berdarah-darah (di baju),” ujar Olivia di Bandung Skin Centre, Jumat (30/8/2019).
Olivia mengaku mengetahui penyakitnya itu sejak 10 tahun lalu, saat memasuki usia remaja.
"Pemicunya terbilang banyak, bisa capek, stres, bahkan kalau badan mulai gak enak, psoriasis-nya muncul dan bertumbuh," kata dia.
Biasanya, bagian tubuh Olivia yang terserang gangguan ada di punggung. Meski menjadi luka dan berdarah, namun untungnya -kata dia, tidak meninggalkan bekas.
Awalnya, ia tidak mengunggah kondisi tubuhnya yang memiliki autoimun ke media sosial. Baru dua tahun belakangan dia berbagi, dan ternyata banyak yang mengalami hal serupa.
Namun, menurut Olivia, biasanya pengidap masalah ini memilih diam karena malu, atau karena alasan lain.
Penyakit psoriasis, sambung Olivia, tidak bisa disembuhkan. Namun bisa dikontrol dengan perawatan yang tepat.
“Selama ini perawatannya masih dari luar, kaya lotion khusus dan salep. Tapi perawatan dari luar itu temporary, tidak memotong dari akarnya,” kata dia.
Untuk itulah, Olivia ingin mengobati dari dalam dengan melakukan tes nutrigenomic.
Dengan pengujian itu dia bisa mengetahui tubuhnya tidak cocok dengan makanan jenis apa, atau vitamin apa.
Lebih jauh, Spesialis Gizi Klinis Bandung Skin Center, A Firmansyah menjelaskan, nutrigenomic adalah pemeriksaan genetik yang menghubungkan antara jenis-jenis makanan dengan penyakit degeneratif.
Misalnya jantung koroner, diabetes, hipertensi, penyakit ginjal, dan autoimun.
Nutrigenomic merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui zat gizi apa yang kurang pada diri seseorang.
“Itu diperlukan untuk menentukan dosis vitamin dan mineral yang diberikan,” kata Firmansyah.
Selain itu, pemeriksaan ini bisa memperlihatkan intoleransi tubuh seseorang pada jenis makanan tertentu.
Dengan begitu, pola makan dan bentuk olahraga yang akan dianjurkan juga akan lebih cocok, sehingga bisa segera mendapatkan tubuh ideal, sehat, dengan gizi seimbang.
“Pemeriksaan cukup sekali seumur hidup. Teknologi yang kami gunakan dari Jerman dengan hanya memeriksa air ludah,” cetus dia.
(Kontributor Bandung, Reni Susanti)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Psoriasis, Selebgram Olivia Lazuardy Bangun Tidur Berdarah-darah"