Penulis
Intisari-Online.com - Beberapa kisah menarik diketahui terjadi saat pelantikan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) di beberapa wilayah di Indonesia.
Di Kabupaten Luwu, anggota DPRD asal Partai Hanura ada yang membawa 3 dari 4 istrinya saat pelantikan.
Sementara itu, di Kota Bogor, mahasiswa berteriak-teriak di dalam ruang sidang dan melakukan interupsi serta maju ke meja sidang.
Mahasiswa meminta agar seluruh anggota DPRD Kota Bogor terpilih melakukan penandatanganan pakta integritas. Berikut 9 kisah menarik dari pelatikan anggota DPRD di Indonesia:
Baca Juga: Sering Pamer Segepok Uang di Instagram, Pria Ini Ditangkap Polisi, Tak Disangka Ini Asal Uangnya
1. Pakai baju adat demi efisiensi anggaran
Mirwan anggota DPRD Pasangkayu, Sulawesi Barat, memilih menggunakan baju adat Sulawesi saat pelantikan anggota DPRD Pasangkayu, Rabu (28/8/2019).
Pakaian Mirwan tampak mencolok dengan pakaian yang digunakan anggota DPRD lainnya yang menggunakan seragam jas berwarna hitam.
Politisi dari Partai Hanura tersebut mengatakan hal tersebut dilakukan demi efisiensi penggunaan anggaran negara dan sebagai bentuk kritik terhadap Sekretariat DPRD Kabupaten Pasangkayu.
“Setiap periode kan dianggarakan oleh sekretariat untuk pengadaan jas baru, dan seharusnya itu bisa dipakai di pelantikan hari ini,” kata Mirwan.
2. Jas dan pin emas capai setengah miliar
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Batam menganggarkan belanja jas senilai Rp 187,5 juta untuk acara pelantikan anggota DPRD Kota Batam periode 2019-2024.
Harga jas per orang dianggarkan senilai Rp 3,75 juta.
Sementara itu untuk pin emas anggota DPRD Batam saat ini sudah selesai dilelang. Dilaksanakan dengan nilai kontrak Rp 340,5 juta.
Pin yang diberikan jenis emas 23 karat. "Pinnya sudah selesai dilelang. Prosesnya sudah dimulai sejak Maret lalu.
Diberikan pada yang bersangkutan pada saat menjelang hari pelantikan," ujar Kabag Humas DPRD Kota Batam Taufik, di ruangannya, Kamis (27/6/2019).
3. Berangkat pakai traktor
Baca Juga: Berita Baik untuk Pecinta Kucing, Ternyata Pelihara Kucing Bisa Cegah Serangan Jantung dan Stroke
Wawan Prasetia, wakil rakyat dari PKB datang ke acara pelantikan dengan pakai traktor menuju Pendapa Parasamya, Pemkab Sleman tempat digelarnya acara pelantikan anggota DPRD Sleman.
Ia menempuh jarak 4 kilometer dari rumahnya.
Beberapa petani mengenakan caping, ikut di belakang traktor yang dikendarai Wawan Prasetia.
Wawan Prasetia mengatakan traktor merupakan simbol dari petani.
Itulah yang menjadi alasannya memilih mengendarai traktor ke acara pelantikan.
"Traktor ini kan sangat dekat dengan petani. Hampir setiap hari petani menggunakan taktor," ujar Wawan Prasetia saat ditemui setelah sampai di Pendapa Parasamya, Pemkab Sleman, Senin (12/08/2019).
Baca Juga: Gambar Mengerikan Anjing Seperti Kerangka Hidup Setelah Pemiliknya Alami Hal Ini
4. Di Jember, berangkat pelantikan naik Gojek
Agusta Jaka Purwana, anggota DPRD terpilih periode 2019-2024 dari Partai Demokrat, naik ojek online saat menghadiri pelantikan di DPRD Kabupaten Jember, Jawa Timur, Rabu (21/8/2019).
Saat berangkat, Agusta Jaka Purwana diiringi puluhan pengemudi ojek lain.
"Itu merupakan inisiatif dari kawan-kawan ojek online untuk mengantar saya ke gedung dewan karena kebetulan saya adalah Ketua Pembina Paguyuban Solidaritas Independen Ojek Online sehingga saya berangkat bersama mereka dari rumah di Kelurahan Mangli, Kecamatan Kaliwates, menuju ke DPRD Jember," kata politisi Partai Demokrat.
Aksi tersebut inisiatif kawan-kawan ojek online yang mengapresinya dengan harapan dapat menjadi wakil rakyat yang memperjuangkan nasib para pengemudi ojek.
5. Demo wayang dan dalang saat pelantikan DPRD Kudus
Aksi unjuk rasa mewarnai pelantikan 45 anggota DPRD Kudus periode 2019-2024 di aula DPRD Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Rabu (21/8/2019).
Sejumlah warga dari Lembaga Pemerhati Aspirasi Politik menggelar aksinya dengan membentangkan spanduk.
Selain itu pengunjuk rasa menggelar aksi teatrikal dengan menampilkan wayang tentang peran anggota dewan.
Ketua LSM Lembaga Pemerhati Aspirasi Politik Muhammad Fikri mengatakan aksi tersebut untuk mengingatkan anggota dewan agar mereka benar-benar memperjuangkan aspirasi rakyat.
Dia berharap para anggoa dewan yang dilantik bisa menjalankan tiga fungsi dewan, yakni legislasi, penganggaran, dan pengawasan.
"Masa tugas selama lima tahun harus benar-benar dijalankan secara efektif, termasuk memikirkan program tahunannya nanti seperti apa," ujarnya.
6. Tak diundang, mashasiswa di Sumbar unjuk rasa
Mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sumatera Barat menggelar aksi demo saat pelantikan anggota DPRD Sumatera Barat periode 2019-2024.
Karena tidak diundang, mereka berkumpul di persimpangan jalan Gedung DPRD dan melakukan orasi secara bergantian.
Ananda, koordinator aksi menyayangkan dalam pelantikan itu perwakilan mahasiswa tidak diundang, sehingga mereka tidak masuk menghadiri pelantikan itu.
"Hari ini kita tidak dianggap karena tidak diundang. Tapi tidak masalah. Kita tunggu anggota dewan turun menemui kita," kata Ananda.
Ananda mengatakan, janji kampanye untuk mensejahterakan masyarakat harus direalisasikan oleh para anggota DPRD yang dilantik.
7. Mahasiswa teriak-teriak saat pelantikan DPR di Bogor
Massa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Bogor Raya yang diundang ke acara pelantikan anggota DPRD Kota Bogor tiba-tiba melakukan interupsi dan maju ke depan meja sidang sambil berteriak.
"Hidup mahasiswa, hidup mahasiswa," teriak para mahasiswa di dalam ruang sidang, Selasa (20/8/2019). Tidak hanya itu, mahasiswa juga meminta agar seluruh anggota DPRD Kota Bogor terpilih melakukan penandatanganan pakta integritas.
Ketua KAMMI Bogor Raya Arief Sibghotulloh mengatakan, aksi itu dilakukan sebagai bentuk aspirasi mahasiswa terhadap para anggota dewan yang baru saja dilantik.
"Apabila terdapat di antara anggota DPRD Kota Bogor yang terlibat dalam praktik korupsi, maka segera meminta maaf kepada masyarakat Kota Bogor dan mengundurkan diri sebagai anggota dewan," sebut Arief.
8. Anggota DPRD Sikka jatuh saat geladi bersih
Yohanes Ragaimu tidak bisa mengikuti pelantikan di Kantor DPRD Sikka, Flores, NTT, Senin (26/8/2019) karena dirawat di RSUD Tc Hillers Maumere.
Ia jatuh saat geladi bersih yang dilakukan pada Sabtu (24/8/2019). Sekretaris DPRD Sikka, Chripianus Angelo Gagi mengatakan Yohanes memiliki penyakit darah tinggi. Pelantika akan dilakukan jika kondisi Yohanes sudah pulih.
" Pelantikan hari ini kurang satu orang. Nanti jadwalnya diatur. Nanti kalau sudah sehat bia bersamaan dengan pelantikan ketua DPRD Sikka," sebut Chrispianus.
9. Bawa 3 istri sekaligus
Andi Sukma asal Partai Hanura membawa 3 dari 4 istrinya saat pelantikan anggota DPRD Kabupaten Luwu Utara Periode 2019-2024, pada Selasa (27/8/2019) lalu.
Dari 4 istrinya, yang hadir hanya 3 orang karena 1 orang berada di luar daerah.
Baca Juga: 20 Sapi Mati Ditabrak Kereta Api, Mereka Diduga Telah Mengembara Sejauh 8 Kilometer Sebelumnya
“Yang hadir hanya 3 orang, yang satu Helmi berada di luar daerah dan tidak sempat hadir, masing-masing yang hadir adalah Dayati, Hermawati, dan Uswa Jamil,” ujar Andi, saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Kamis (29/8/2019) Ia mengaku telah mempersiapkan acara tersebut, termasuk para istrinya yang sudah memilih pakaian untuk acara pelantikan.
Menurut Andi, para istrinya hidup rukun dan memiliki 12 orang anak.
Pada tahun 2009, Andi juga dilantik menjadi anggota DPRD dan saat itu dia membawa 2 istrinya.
“Jadi kalau tahun ini ada 3 saya bawa ke pelantikan, dan kalau dulu tahun 2009 saya bawa 2 orang,” tambah dia.
Baca Juga: Bayar Hotel Rp1,3 Juta Permalam, Wanita Ini Justru Memilih Tidur di Mobil Karena Hal Ini
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "9 Kisah Menarik Pelantikan Anggota DPRD, Bawa 3 Istri hingga Pakai Baju Adat demi Efisiensi Anggaran"