Find Us On Social Media :

'Seribu Orang Datang Dari Segala Penjuru', Serda Rikson Gugur Pasang Badan Mempertahankan Kendaraan Berisi Senjata Milik TNI

By Nieko Octavi Septiana, Jumat, 30 Agustus 2019 | 07:30 WIB

Sosok Serda Rikson, anggota TNI yang gugur dalam bentrok di Deiyai, Papua.

Intisari-Online.Com - Situasi di Papua kembali memanas setelah adanya bentrok antarmassa dengan aparat keamanan di Kabupaten Deiyai, rabu (28/8/2019) siang.

Kerusuhan bermula saat 500 orang berunjuk rasa di depan kantor Bupati Deiyai pukul 09.00 waktu setempat.

Namun sekitar pukul 13.00 WIT kerusuhan pecah saat aparat menembakkan gas air mata.

Melansir Tribunnews.com, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo mengatakan sementara kepolisian memastikan pihak yang terlibat baku tembak dengan polisi dan TNI adalah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Baca Juga: 6 Jam Hilang Diduga Disandera KKB Papua, Briptu Heidar Ditemukan Tak Bernyawa dengan Luka Tembakan

Dilaporkan aparat sempat melakukan negosiasi dengan pengunjuk rasa, namun tiba-tiba sekitar seribu orang dari segala penjuru datang ke lokasi dan langsung menyerang aparat.

 

Imbasnya seorang personel TNI, Serda Rikson, gugur akibat terkena panah.

Melansir Kompas.com, Kamis (29/8/2019), Serda Rikson berusaha mempertahankan senjata api TNI dari upaya perampasan oleh KKB di Deiyai, Papua, Rabu (28/8/2019).

 

Demikian diungkapkan Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian di ruangan Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (29/8/2019).

Baca Juga: Sosok Briptu Heidar, Polisi yang Baru Berusia 24 Tahun dan Gugur Diduga Disandera KKB Papua

"Ada rekan kami satu anggota TNI yang gugur. Dia sedang menjaga kendaraan, menjaga senjata yang disimpan dalam kendaraan, kemudian dilukai, dibacok dengan panah, gugur," ujar Tito.

Sayangnya, kelompok penyerang dapat merebut senjata-senjata tersebut.

Jenazah Serda Rikson dievakuasi ke Nabire melalui jalan darat beberapa saat kemudian.

Baca Juga: Sosok Briptu Heidar, Polisi yang Baru Berusia 24 Tahun dan Gugur Diduga Disandera KKB Papua

Tito menambahkan, sebelum menyerang, KKB bersembunyi di belakang massa yang berunjuk rasa untuk menuntut referendum rakyat Papua.

Alhasil, aparat sulit membedakan mereka.

Dari balik demonstran, mereka melakukan serangan, baik dengan panah, bahkan dengan peluru karet.

"Petugas yang ada kemudian melakukan pembelaan diri. Saya dengar menggunakan peluru karet sehingga ada juga (aparat) yang terkena bagian kakinya, dari penyerang," ungkap Tito.

Baca Juga: Menolak Bentuk Pembangunan Apapun di Papua, KKB Suruh TNI Pulang dan Gulung Tikar, 'Kami Bosan Bunuh Kamu Terus'

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo memastikan, situasi sudah kondusif sejak Rabu malam.

Namun, aparat TNI-Polri bersama pemda terkait terus berkomunikasi dengan masyarakat setempat agar kejadian anarkistis tidak terulang kembali.

"Saat ini situasi di Kabupaten Deiyai sudah aman dan kondusif. Bupati dan Forkopimda Deiyai sedang melaksanakan rapat untuk mengimbau massa agar tidak melakukan aksi anarkistis setelah unjuk rasa," kata Dedi. (Devina Halim)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Serda Rikson Gugur karena Mempertahankan Kendaraan Berisi Senjata TNI