Find Us On Social Media :

Viral Istri Sewa 4 Pembunuh Bayaran Seharga Rp500 Juta: Inilah Harga Pembunuh Bayaran Kelas Kakap di Dunia

By Afif Khoirul M, Rabu, 28 Agustus 2019 | 12:30 WIB

Aulia Kesuma yang mengotaki pembunuhan suami dan anak tirinya

Intisari-online.com - Kisah tentang pembunuhan suami dan anak tiri oleh AK alias Aulia Kesuma baru-baru ini menghebohkan jagad maya.

Bagimana tidak, seorang wanita berani menyewa pembunuh bayaran untuk menghabisi nyawa suami dan anak tirinya.

Uang yang dikeluarkannya untuk menyewa pembunuh pun juga tidak murah, menurut Tribunnews, diketahui AK menjanjikan uang Rp500 juta kepada 4 eksekutor.

Namun, baru dibayar Rp130 juta dan baru akan dilunasi jika para pembunuh bayaran tersebut menyelesaikan tugasnya.

Baca Juga: Kasus Istri yang Sewa 4 Pembunuh Bayaran Seharga Rp500 Juta Untuk Bunuh Suami dan Anak Tirinya: Ternyata Beginilah Alur Transaksi dengan Pembunuh Bayaran

Kemudian, korban diculik dan dihabisi di rumahnya di Lebak Bulus Jakarta Selatan.

Terlepas dari kasus tersebut, mahar untuk menyewa pembunuh bayaran memang menyimpan tanda tanya besar, sejauh ini hanya diketahui mahar beberapa pembunuh paling terkemuka di dunia.

Mereka sebagian besar bekerja untuk sindikat pembunuh bayaran, sebagian memang berprofesi sebagai pembunuh bayaran.

Mengutip dari Herald Sun, berikut ini ada 4 pembunuh bayaran terkemuka lengkap dengan harga sewanya.

Baca Juga: Terlihat Sepele, Ternyata Duduk Lebih dari 9,5 Jam Sehari Bisa Tingkatkan Risiko Kematian

Frank Abbandando

Dikenal dengan julukan The Dasher, Frank Abbandando adalah anggota dari Murder Inc.

Abbandando dikenal telah membunuh sedikitnya 30 orang, termasuk mafia Felice Esposito.

Pada masa itu, dia berkutat dii dunia pembunuh bayaran pada tahun 1940-an, harga yang dipatok saat itu adalah 500 dollar AS per kepala atau Rp7 juta.

Harga itu cukup mahal pada masa itu, dia dijatuhi hukuman mati melalui kursi listrik setelah dia membunuh korban terakhirnya George Rudnick.

Baca Juga: Terlihat Sepele, Ternyata Duduk Lebih dari 9,5 Jam Sehari Bisa Tingkatkan Risiko Kematian