Tangisan Wanita Suku Asli Brasil yang Saksikan Hutan Amazon Terbakar di Belakangnya

Tatik Ariyani

Penulis

Seorang wanita asli Pataxó, penduduk asli di Bahia, Brasil menangis ketika Amazon terus terbakar di belakangnya.

Intisari-Online.com -Seorang wanita asli Pataxó, penduduk asli di Bahia, Brasil menangis ketika Amazon terus terbakar di belakangnya.

Kebakaran tersebut membakar petak-petak hutan terbesar di dunia.

Di tengah teriakan adanya kecurangan dan respons pemerintah yang lamban, para pengunjuk rasa tidak mampu menghentikan kebakaran dahsyat yang menyebabkan separuh Brasil tertutup asap.

Dilansir dari Daily Mail, Minggu (25/8/2019), wanita Pataxó itu mengatakan, "Selama dua tahun kami telah berjuang untuk melestarikan (reservasi kami) dan para kepar*t ini masuk dan membakarnya.

Baca Juga: Kisah Suku Amazon yang Tak Berdaya Ketika Melihat Rumah Mereka Hancur Dilalap Api, 'Bagi Kami Ini adalah Kehancuran'

"Mereka membunuh sungai kami, sumber kehidupan kami, dan sekarang mereka telah membakar cadangan kami. Besok kami akan menutup jalan dan saya ingin semua media di sini melihat ini."

Warga setempat mengatakan kebakaran sengaja dibuat untuk memberi ruang bagi peternakan sapi, dalam upaya untuk meningkatkan ekonomi Brasil di bawah presiden Jair Bolsonaro.

Presiden Jair Bolsonaro telah mengirim pasukan Brasil yang lengkap dengan pesawat militer pada hari Sabtu.

Pasukan itu bersiap untuk ditempatkan di Amazon untuk memerangi api yang telah melahap wilayah tersebut.

Baca Juga: Puskesmas Tolak Pinjamkan Ambulans, Seorang Bapak Terpaksa Gotong Jenazah Anaknya ke Rumah

Sekitar 44.000 tentara akan dikerahkan untuk memadamkan api.

Pasukan tersebut sedang menuju ke empat negara bagian Brasil yang meminta bantuan federal untuk mengatasi kebakaran, kata menteri pertahanan Fernando Azevedo.

Negara bagian tersebut adalah Roraima, Rondonia, Tocantins dan Para, meskipun bagian dari Mato Grosso dan Acre juga termasuk yang paling parah terkena dampaknya.

Misi pertama militer adalah pengerahan 700 tentara ke daerah sekitar Porto Velho, ibu kota Rondonia, kata Azevedo.

Baca Juga: Jangan Dibiarkan, Freezer Lemari Pendingin pun Perlu Dibersihkan, Ini Langkah yang Bisa Dilakukan

Fernando Azevedo menambahkan bahwa pasukan militer akan menggunakan dua pesawat C-130 Hercules yang mampu mengeluarkan hingga 12.000 liter (3.170 galon) air di atas api.

Di tengah gelombang protes, Presiden Jair Bolsonaro justru terlihat bercanda dan mengambil foto narsis di upacara militer sebelum mengirim tentara untuk membantu memadamkan api yang telah berkobar selama tiga minggu.

"Perlindungan hutan adalah tugas kita," katanya, ketika ribuan orang turun ke jalan-jalan di Rio de Janeiro, Sao Paulo dan ibu kota Brasilia untuk memprotes.

Krisis lingkungan dibahas oleh para pemimpin internasional pada pertemuan G7 di Biarritz.

Baca Juga: Manfaat Besar Jalan Kaki, dari Perkuat Jantung Hingga Turunkan Kadar Gula Darah

Sementara itu, ada protes lebih lanjut di luar kedutaan besar Brasil di London dan Paris dan Bogota, Kolombia.

Pada hari Jumat, Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri Irlandia Leo Varadkar mengancam akan memblokir perjanjian perdagangan bebas antara Uni Eropa dan negara-negara Amerika Selatan jika Bolsonaro tidak bertindak untuk menghentikan deforestasi (penebangan hutan) di Amazon, yang menurut para ahli telah memicu kebakaran.

Menanggapi hal itu, Bolsonaro bersumpah dia 'akan bertindak untuk memerangi deforestasi dan kegiatan kriminal yang berisiko untuk Amazon'.

Dia mengatakan bahwa pasukan Brasil akan dikerahkan ke daerah perbatasan, wilayah adat dan daerah lain yang terkena dampak untuk membantu memadamkan api selama sebulan, menurut keputusan presiden.

Baca Juga: 5 Jus Sayuran dan Buah Ini Bisa Bantu Turunkan Berat Badan, Mau Coba?

Artikel Terkait