Bikin Haru, Anjing Setia Ini Meninggal Hanya 15 Menit Setelah Pemiliknya yang Terkena Kanker Meninggal

Mentari DP

Penulis

Seorang pasien kanker dan anjing kesayangannya meninggal hanya berselang 15 menit saja pada 11 Agustus lalu.

Intisari-Online.com -Seorang pasien kanker dan anjing kesayangannya meninggal hanya berselang 15 menit saja.

Pasien itu adalah Stuart Hutchison (25) yang didiagnosis menderita tumor otak pada 2011.

Tumor itu kambuh pada 2014 dan kambuh lagi pada 2018 hingga kanker menyebar ke tulangnya, seperti diwartakan Daily Mail, Selaasa (20/8/2019).

Stuart meninggal di rumah di Skotlandia pada 11 Agustus lalu.

Baca Juga: Fakta Dibalik Video Bocah yang Dikira Meninggal Karena Kelaparan Padahal Tidur Pulas, Terbiasa Memulung dan Kabur dari Rumah

Nahasnya, bulldog Prancis miliknya yang berusia dua tahun bernama Nero meninggal beberapa saat setelah kematian Hutchison.

Nero meninggal di dokter hewan setelah keluarganya menemukan bahwa Nero mengalami patah tulang punggung.

Stuart dan istrinya, Danielle (22), juga memiliki anjing lain, Nala yang berusia 4 tahun dan Amelia (anak dari Nala dan Nero).

Dalam nasib tragis, Nero meninggal hanya 15 menit setelah pemiliknya, pada 11 Agustus.

Baca Juga: Rumah Sakit Ini Memaksa Petugas Medis dan Dokter Membawa 5 Pasien Jika Tidak Ingin Gajinya Dipotong

Ibu Stuart, Fiona Conaghan (52) mengatakan, "Stuart meninggal sekitar jam 1:15 siang hari itu, dan Nero meninggal kira-kira 15 menit kemudian.

“Dia punya tiga anjing, tetapi dia dan Nero seperti satu manusia dan anjingnya. Nero adalah anjing yang selalu bersamanya.

“Danielle patah hati karena kehilangan keduanya, tetapi dia begitu kuat.

"Kami membawa Stuart pulang empat minggu lalu karena ia ingin meninggal di rumah karena di situlah ia dilahirkan.

“Kami merawatnya di rumah. Kami mengharapkannya tetapi masih sulit. Masih mengejutkan dan traumatis ketika saatnya tiba."

Stuart dan Danielle tinggal di Alloa, Clackmannanshire, sebelum Stuart menghabiskan bulan terakhirnya tinggal bersama ibunya.

Fiona mengatakan Stuart tidak pernah dalam remisi, dan kematiannya tidak terduga.

Baca Juga: Kasus 1 Warga dan 19 Kerbau yang Tersambar Petir Bersamaan, Ternyata Petir Paling Ganas di Dunia Ada di Indonesia, Ini Lokasinya

Dia menambahkan, "Dia (Stuart) pergi ke rumah sakit untuk memulai kemo pada akhir 2018 dan dia kemudian melakukan pemindaian setiap tiga bulan.

"Pada pemindaian bulan Maret, mereka mengatakan kemo itu bekerja."

"Dia dan Danielle pergi berlibur ke Spanyol pada bulan Mei dan dia mulai merasa sakit di tangannya.

“Dia pergi untuk pemeriksaan dan mereka yakin tidak ada sesuatu yang salah.

Tetapi kemudian pada bulan Juni kanker itu mulai mempengaruhi seluruh lengannya.

Saat itulah mereka melakukan pemindaian dan melihat kanker telah mengambil alih seluruh otaknya dan telah menyebar ke tulang-tulang dan panggulnya.

“Kami selalu tahu ini adalah suatu kemungkinan. Stuart adalah orang yang kuat dan dapat dicintai, semua orang mencintainya."

Baca Juga: Konon Tes Darah Ini Bisa Memprediki Kapan Kita Akan Mati, Begitulah Metode Ilmuwan Terbaru Ini

Artikel Terkait