Penulis
Intisari-online.com - Dunia perlendiran memang diam-diam ada di lingkungan kampus.
Kali ini seorang mahasiswi membuat pengakuan mengenai kehidupannya di industru underground tersebut.
Ia menutup rapat kesehariannya yang kerap menjajakan cinta dengan pria hidung belang melalui sosial media.
Mahasiswi semester lima kesehatan ini pun mengaku sempat khawatir jika suatu saat ia bakal terkena penyakit.
Baca Juga: Menyangka Sakit Keras, Pria Ini Langsung Sembuh Setelah Benda Ini Diambil dari Tengkoraknya
Tetapi, himpitan ekonomi dan tututan gaya hidup membuatnya terpaksa menggeluti dunia ayamkampus hingga kini.
"Pernah kepikiran takut kena penyakit, cuma ya dibawa happy aja. Mau bagaimana lagi, karena kita memang butuh uang," bebernya.
Pengakuan Pengguna
Boy, salah seorang pegawai swasta mengaku suka menggunakan jasa ayamkampus dikarenakan lebih profesional, ramah dan berkelas dari PSK lainnya.
Ia mengungkapkan, penilaiannya terhadap layanan ayamkampus bukan hanya soal bersetubuh. Melainkan, juga soal attitude dan sensasi yang didapatkan dari si ayamkampus.
Dengan pelayanan berbeda diberikan ayamkampus, ia pun harus merogoh kocek lebih dalam untuk mendapatkan kesempatan kencan dengan ayamkampus.
Namun begitu, hal tersebut bukanlah jadi soal. Baginya kepuasan dan layanan adalah yang paling utama.
Baca Juga: Konon Tes Darah Ini Bisa Memprediki Kapan Kita Akan Mati, Begitulah Metode Ilmuwan Terbaru Ini
"Ayam kampus itu lebih eksklusif dan berkelas, karena tidak sembarangan orang bisa pakai jasanya. Walau harus bayar Rp 2 juta tidak masalah yang penting lebih berkelasdan pelayanan memuaskan," bebernya.
Lain lagi dengan Jo, ia lebih memilih menjadikan ayamkampus sebagai teman bersenang-senang.
Setelah satu-dua kali menggunakan jasanya, pria berambut ikal ini akan melanjutkan hubungannya ke jenjang lebih dekat.
Jika hubungan keduanya semakin akrab, ia mengaku selanjutnya tak perlu lagi mengeluarkan biaya cukup mahal.
Cukup membuka kamar di hotel dan diajak jalan pegawai swasta ini dengan leluasa menggunakan jasa si ayamkampus.
"Awal-awalnya bayar Rp 1 juta, setelah itu kita akrabin. Selanjutnya tinggal suka sama suka aja," jelasnya.
Ogah Jadi Simpanan
Para oknum mahasiswi yang nyambi jadi ayamkampus enggan secara terang-terangan membuka jati diri mereka.
Bahkan, pihak keluarga dan sang pacar tak mengetahui jika mereka terjerumus ke dalam duniaprostitusiayamkampus.
Mereka biasanya berpenampilan biasa saja di lingkungan kuliah, enggan tampil mencolok dengan pakaian glamor dan menggoda.
Untuk pakaian yang digunakan ketika kuliah juga rata-rata tertutup seperti mahasiswa lain pada umumnya.
MS, salah seoerang ayamkampus jurusan ekonomi di kampus swasta Palembang mengaku kalau sepintas orang pasti tidak akan mengetahui bahwa mereka terlibat duniaprostitusi online.
Permainan melalui sosial media, membuat modus ayamkampus cukup sulit terendus oleh orang banyak.
"Ya pintar-pintar kita sembunyikan identitas. Pacar dan keluarga saya tidak tahu kalau saya begini (ayam kampus, red)," ujarnya, Kamis (15/8/2019).
Ia menjelaskan, si ayamkampus biasanya diketahui oleh sesama rekannya dan penikmat jasa saja. Mereka enggan membuka diri secara terang-terangan dengan profesitersebut karena berada di lingkungan kampus.
"Ketahuan teman satu kampus ya malulah. Paling cuma beberapa teman yang tahu, tapi mereka nggak bakal bocor. Tahu sama tahu saja," tegas MS.
Diakuinya, meski bisa dengan mudah mendapatkan uang menjadi seorang ayamkampus, namun sebagian mahasiswi pelaku bisnis haram ini enggan menjadi simpanan om-omberkantong tebal.
Baca Juga: 7 Tahun Tak Pernah Mandi, Kulit Pria Ini Sering Alami Penderitaan Ini
Hindari Konflik dengan Istri Sah
Mereka lebih mengambil aman dengan menjajakan cinta kilatnya ketimbang harus menjadi simpanan pria beristri.
Wanita berambut panjang ini selalu menolak ajakan tersebut. Alasannya, selain beresiko jati dirinya terungkap.
Ia menghindari terjadinya konflik dengan istri sah si om-om.
"Kalau yang ngajak jadiin simpanan banyak, tapi saya nya yang nggak mau. Terlalu beresiko kalau gitu (jadi simpanan, red)," ujarnya.
Ia mengungkapkan, bahkan ada om-om yang rela memberinya uang hingga Rp 20 juta untuk mengiming-iminginya agar mau jadi simpanan.
"Pokoknya yang dicari itu duit, bukannya status. Kalau jadi simpanan itu terikat," kata MS.
TY, ayamkampus lainnya juga mengaku kerap kali bercinta terkadang terbawa perasaan alias baper. Akan tetapi ia mengaku lebih memilih menahan diri.
Mahasiswi ini lebih memilih menahan diri ketimbang nantinya hubungan berlanjut hingga menjadi simpanan si pelanggan.
Diakuinya, sulit meninggalkan kehidupan yang serba enak dari penghasilannya sebagai ayamkampus.
Ia melakukan profesi ini untuk memenuhi lifestyle dan kebutuhan sehari-hari.
"Imej mahasiswi itu kesannya sensual, intelek dan lebih eksklusif. Jadi banyak yang mau jadikan simpanan. Tapi kalau saya sih ogah, terlalu beresiko," ungkapnya. (Choirul Arifin/Tribunnews)
Artikel ini telah tayang diTribunnews.comdengan judul Penuturan Ayam Kampus Kota Palembang: Terjerumus ke Dunia Kelam karena Pacar, Enggan Jadi