Find Us On Social Media :

Temui 'Alien' di Kehidupan Nyata, Parasit yang Bisa Menembus Kulit Manusia Ini

By Muflika Nur Fuaddah, Selasa, 20 Agustus 2019 | 15:30 WIB

'Alien' di Kehidupan Nyata: Temui Parasit yang Mencuat Menembus Kulit Manusia Ini

Intisari-Online.com - Apakah hal yang selama ini menjadi mimpi buruk Anda?

Jika tidak ada, tunggu sampai Anda tahu apa itu lalat parasit botfly.

Lalat parasit botfly dapat bertelur parasit yang menginfeksi hewan berdarah panas, termasuk manusia.

Bayi larva akan tinggal di dalam tubuh inang sampai cukup matang untuk keluar dari daging inangnya guna melanjutkan hidupnya.

Baca Juga: Putri Najwa Shihab Meninggal 4 Jam Setelah Dilahirkan Karena Air Ketuban Bocor, Yuk Kenali Bahaya dan Tanda-tanda Air Ketuban Bocor

Lalat ini dapat ditemukan di seluruh Amerika dan masa hidup lalat ini cukup pendek yakni hanya mencapai 12 hari.

Masa hidup yang sangat singkat ini disebabkan oleh fakta bahwa lalat botfly tidak memiliki mulut yang fungsional.

Karena itu, mereka tidak dapat memberi makan dan bertahan hidup.

Pada dasarnya, lalat botfly dilahirkan tanpa tujuan lain selain untuk kawin, berkembang biak, dan mati.

Kehidupan singkat mereka memungkinkan hanya sedikit peluang untuk kawin dan bertelur.

lih-alih diletakkan langsung pada inang, telur-telur lalat akan ditransfer ke inangnya melalui pembawa, biasanya nyamuk atau lalat lain.

Lalat botfly betina menempelkan beberapa telurnya sendiri kepada serangga lain dengan zat lengket seperti lem.

Saat serengga itu menempel pada hewan berdarah panas atau manusia untuk makan, suhu hangat akan sebabkan telur-telur menetas dan jatuh ke kulit.

Baca Juga: Pintu Misterius Ditemukan Tersembunyi di Balik Dinding dalam Gedung Berhantu, Saat Dibuka Isinya Mengerikan

 

Siklus hidup kotor yang aneh

Larva lalu akan tinggal di bawah daging inang selama tiga bulan.

Sambil makan dan tumbuh, keberadaan larva ini menyebabkan peradangan.

Pada tahap ini, larva memakan reaksi tubuh inang terhadapnya, yang dikenal sebagai "eksudat."

Pada dasarnya hanya protein dan puing-puing yang jatuh dari kulit ketika Anda memiliki peradangan.

Tapi kengerian parasit tidak berhenti di situ. Ketika larva terus mengunyah dan tumbuh, ia mengalami tiga tahap - disebut "instar" - di antara moltsnya.

Tetapi tidak seperti cangkang keras khas yang diproduksi oleh beberapa reptil dan serangga, pergantian larva memiliki tekstur yang lembut.

 

 

Pada akhirnya, ia dicampur dengan eksudat dan dikonsumsi oleh larva.

Mereka memakan kulit-kulitnya sendiri.

Tapi percaya atau tidak, siklus hidup parasit botfly bukanlah rencana jahat untuk menyerang binatang dan akhirnya mengambil jiwanya.

Ini hanyalah taktik bertahan hidup bagi serangga.

Baca Juga: Tragis, 2 Orang Meninggal Setelah Dibunuh oleh Monyet, Tenyata Begini Cara Hewan Liar Tersebut Membunuh Manusia

Yang lebih mengejutkan, larva tidak mematikan bagi inangnya.

Faktanya, luka di sekitar lubang yang digali oleh larva kan sembuh sepenuhnya dalam beberapa hari atau minggu setelah mereka keluar dari lubang kulit.

Beberapa kasus ditemukan pada manusia.

 

Namun perjalanan bayi botfly ke masa dewasa tidak berakhir di sana.

Dalam beberapa jam setelah meninggalkan inangnya, larva berubah menjadi puparium.

Yakni suatu tahap perkembangan botfly yang tidak makan, masih seperti kepompong.

Pada titik ini, serangga telah membungkus dirinya sendiri dan tumbuh dua jumbai.

Sampai setelah dua minggu yang hangat di dalam kepompong, seekor lalat botfly dewasa tumbuh.

Baca Juga: Candaan Menteri Susi Pudjiastuti ke Menteri Sri Mulyani: Disebut Tukang Labrak dan Tukang Pukul...