Dr Yuki Kageyama, yang memimpin tim medis, mengatakan: "Lidahnya sangat bengkak, berwarna ungu gelap, dan menonjol keluar dari mulutnya."
Tim melakukan pemindaian leher dan dada pria itu.
Mereka kemudian menemukan bahwa ia memiliki "hematoma lidah masif."
Yakni pembengkakan seperti memar yang disebabkan oleh penumpukan darah di bawah kulit.
Dokter memberinya obat untuk mengatasi penggumpalan dan menghentikan pendarahan.
Tapi usaha itu gagal dan lidahnya tetap terus membengkak.
Pembengkakan di lidah semakin memengaruhi pernapasannya dan dia dirawat di tempat yang intensif di mana petugas medis berusaha meletakkan selang di tenggorokannya untuk membantunya bernapas.
Jantung Berhenti Berdetak
Petugas medis melakukan CPR selama 10 menit dan berhasil menghidupkannya kembali sebelum melakukan operasi darurat untuk memotong lubang di lehernya sehingga dia bisa bernapas.
Tapi cobaannya belum berakhir karena hari berikutnya jantung pria itu berhenti lagi karena pendarahan yang disebabkan oleh operasi.
Mereka butuh sembilan menit untuk membawanya kembali kali ini dan "beberapa jam" untuk menghentikan pendarahan.
Tiga hari kemudian, pasien menjalani operasi lain untuk memasang jalan napas yang lebih stabil di lehernya untuk bernafas.