Goo Hye Sun Ungkap Ahn Jae Hyun Akan Menceraikannya, Ternyata Terlalu Mesra Saat Menikah Bisa Jadi Salah Satu Penyebab Perceraian

Mentari DP

Penulis

Goo Hye Sun menulis caption bahwa sang suami, Ahn Jae Hyun, ingin mengakhiri kehidupan rumah tangga mereka.

Intisari-Online.com – Kabar mengejutkan datang dari pasangan selebriti asal Korea Selatan, Goo Hye Sundan Ahn Jae Hyun.

Pasangan yang menikah pada tahun 2016 tersebut dikabarkan akan segera bercerai.

Hal tersebut diungkapkan Goo Hye Sunpada akun Instagramnya pada Minggu (18/8/2019) pagi.

Dilansir dari Soompi, Goo Hye Sunmengunggah foto berupa screen shot percakapannya dengan Ahn Jae Hyun dan menulis caption bahwa sang suami ingin mengakhiri kehidupan rumah tangga mereka.

Baca Juga: Perjuangan Enzo Zens Ellie, Remaja Blasteran Indonesia – Prancis yang Sangat Ingin Jadi Taruna Akmil, Bisa 4 Bahasa dan Buat Kagum Panglima TNI

"Setelah kita kehilangan semangat, suamiku telah berubah dan menginginkan sebuah perceraian, dan aku ingin tetap menikah.”

“(Minggu depan, pihak suamiku akan merilis berita, dan aku memberitahu bahwa itu semua tidak benar. Aku harap kebenaran akan segera terungkap),"tulisGoo Hye Sun.

Lantas saja berita ini mengejutkan seluruh penggemar K-Pop di seluruh dunia. Bahkan nama Ahn Jae Hyun menjadi trending topic worldwide.

Sebab, keduanya disebut sebagai ‘Couple Goals’, di mana selalu terlihat mesra di depan kamera ataupun di kehidupan nyata.

Namun faktanya ini tidak ada yang bisa menjamin 100 persen keakuratan apakah pasangan sedang berada di ujung tanduk dan menuju perceraian atau tidak.

Tetapi sepertinya para ilmuwan sosial telah cukup bagus memprediksikan akan hal itu.

Banyak faktor yang menyebabkan pasangan tak dapat mempertahankan pernikahannya.

Dilansir dariIFLScience, berikut 7 hal yang dapat menyebabkan perceraian dalam biduk rumah tangga.

1. Menikah di usia remaja atau setelah berumur 32 tahun

Waktu terbaik untuk menikah adalah ketika Anda merasa siap dan telah menemukan pasangan yang tepat.

Namun penelitian menunjukkan bahwa pasangan yang menikah di usia remaja dan pasangan yang menikah di usia pertengahan 30-an atau lebih berisiko menghadapi perceraian.

Baca Juga: Kisah Robinson Sinurat, Anak Petani yang Berhasil Lulus S2 di Columbia Univesity dan Bertemu Barack Obama

2. Memiliki suami yang tidak bekerja penuh waktu

Sebuah studi Harvard 2016 , yang diterbitkan dalam American Sociological Review, menunjukkan bahwa bukan tentang uang tapi pembagian kerja.

Alexandra Killewald, sebagai peneliti melihat kemungkinan perceraian sebesar 3,3 % karena suami tidak memiliki pekerjaan penuh waktu.

Sedangkan untuk suami yang memiliki pekerjaan tetap, kemungkinan perceraian itu sebesar 2,5%.

Namun, status pekerjaan para istri tidak banyak mempengaruhi peluang pasangan untuk bercerai.

3. Tidak menyelesaikan sekolah menengah

Ini mungkin berkaitan dengan fakta bahwa tingkat pendidikan yang lebih rendah memprediksi pendapatan yang lebih rendah.

Sehingga pada gilirannya akan menghasilkan kehidupan yang lebih menegangkan.

4. Terlalu mesra saat awal pernikahan

Psikolog Ted Huston dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa pengantin yang terlalu mesra, atau mesra berlebihan pada awal pernikahan memiliki peluang untuk bercerai lebih besar.

Sementara pernikahan yang dimulai dengan 'Hollywood Romance' biasa-biasa saja dapat memiliki masa depan yang lebih menjanjikan.

Baca Juga: Kisah Suku Komodo, Suku Asli Pulau Komodo Tapi Dianggap Penduduk Liar dan Terancam Direlokasi

5. Stres setiap hari

Stres setiap hari dapat dipicu oleh hal-hal sepele yang sederhana misalnya melupakan janji.

Namun stres yang memicu pertengkaran-pertengkaran kecil seperti itu cenderung menyebabkan perceraian.

Alasan itu lebih besar daripada bercerai karena selingkuh atau pengkhianatan.

6. Lari dari masalah

Ketika ada suatu masalah dan pasangan Anda mencoba untuk menyelesaikannya, baiknya dibahas baik-baik bersama-sama.

Kalau Anda menghindarinya entah karena alasan apapun (malas) justru dapat memupuk ketegangan yang langgeng.

7. Memandang hubungan secara negatif

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2000 dalam Journal of Family Psychology, peneliti menunjukkan kecenderungan ini.

Pasangan yang memandang hubungannya secara negatif terbukti bercerai beberapa tahun kemudian.

Banyak faktor untuk menentukan kualitas pernikahan, termasuk kekecewaan terhadap pasangan.

Baca Juga: Kisah Haru Siswa SMA yang Rela Jualan Tisu di Jembatan Penyeberangan, Hidup Sebatang Kara dan Ingin Lanjutkan Sekolah

Artikel Terkait