Mulai ‘Go Green’ dan Hindari Plastik, Warga Gunakan Besek Bambu untuk Wadah Daging Kurban

Mentari DP

Penulis

Untuk kurangi sampah plastik, mereka tidak menggunakan tas kresek untuk mengemas daging hewan kurban.

Intisari-Online.com – Masalah sampah menumpuk nampaknya menjadi perhatian seluruh warga dunia.

Berbagai upaya pun telah dilakukan untuk mengurangi sampah.

Misalnya tidak lagi memakai sedotan plastik dan beralih ke sedotan stainless.

Atau tidak lagi menggunakan kantong plastik saat berbelanja dan beralih membawa tas sendiri.

Baca Juga: Dapat Daging Berlebih? Begini Tips Memasaknya yang Mudah dan Sehat

Nah, hal serupa juga dilakukan warga RT 01 RW 01 Kelurahan Kaliwungu, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

Untuk mengurangi volume sampah plastik, mereka tidak menggunakan tas kresek untuk mengemas daging hewan kurban yang didistribusikan kepada warga.

Sebagai gantinya, daging kurban yang akan didistribusikan kepada warga setempat, dikemas dengan besek.

Besek merupakan keranjang kecil yang terbentuk dari anyaman bambu.

Sebagai wadah untuk daging yang diberikan kepada warga, besek bambu tersebut dilapisi dengan daun jati pada bagian bawah.

Warga setempat, Santi Ramadhani mengungkapkan, tradisi tidak menggunakan plastik untuk kemasan daging di RT 01 RW 01 Kelurahan Kaliwungu, sudah berlangsung sejak 5 tahun yang lalu.

"Kalau sekarang sudah tahun yang kelima kami tidak menggunakan plastik (tas kresek)," katanya saat ditemui di lokasi penyembelihan dan pembagian daging kurban.

Baca Juga: Ritual Gendong Kambing, Cara Masyarakat Tulehu Merayakan Idul Adha

Perempuan yang dikenal aktif sebagai aktivis Bank Sampah di Jombang ini menjelaskan, dipilihnya bahan selain plastik untuk kemasan daging kurban, bertujuan untuk mengurangi volume sampah plastik.

Pada 2 tahun awal, tutur Santi, menggantikan tas kresek dengan bahan alami sebagai wadah daging kurban, mendapatkan tanggapan beragam, terutama dari kalangan ibu-ibu jemaah pengajian.

Namun, lanjut dia, pada 3 tahun belakangan, para ibu-ibu jemaah pengajian di lingkungan setempat yang justru menjadi pelopor.

Praktis, dalam 5 tahun terakhir, tidak ada plastik atau tas kresek sebagai wadah daging kurban di lingkungan RT 01 RW 01 Kelurahan Kaliwungu.

"Respon awalnya ya beragam. Ada yang bilang ribet, tidak praktis.”

“Tetapi 3 tahun ini warga tergerak sendiri, ibu-ibu dari kelompok pengajian yang berinisiatif sendiri," ujar Santi.

Baca Juga: Masih Berkonflik, Warga di Gaza Tak Mampu Beli Hewan Kurban Untuk Idul Adha Tahun Ini

Jadi tradisi

Ketua RT 01 RW 01 Kelurahan Kaliwungu, Sulis Setia (64) mengungkapkan, pada hari raya Idul Adha tahun ini, ada 5 ekor kambing yang disembelih dan dagingnya diberikan untuk warga di lingkungan setempat.

Dikatakan, sejak 5 tahun lalu, tidak ada tas kresek atau wadah berbahan plastik sebagai wadah daging kurban yang akan didistribusikan kepada warga.

"Kalau tahun lalu kami menggunakan daun jati yang diikat sama serat batang pisang. Alhamdulillah, sekarang meningkat, menggunakan besek sama daun jati," ujar Sulis.

Dia berharap tradisi meninggalkan wadah berbahan plastik untuk mengurangi volume sampah plastik, bisa terus dilakukan hingga waktu-waktu kedepan, khususnya untuk kemasan daging kurban. (Moh. Syafií)

(Artikel ini telah tayang diKompas.com dengan judul "Hindari Plastik, Warga Kaliwungu Jombang Pakai Besek Bambu untuk Wadah Daging Kurban")

Baca Juga: Penampakan 9 Sapi Kurban Milik Presiden Jokowi, Tidur di Karpet Hitam Seharga Rp2 Juta Hingga Seberat 1,2 ton

Artikel Terkait