Penulis
Intisari-Online.com - Dua profesor di Hawaii telah menciptakan kembali berbagai parfum kuno termasuk yang dikenakan oleh Cleopatra.
Semuanya ditunjukkan di pameran National Geographic.
Bukti produksi parfum telah ditemukan di Suriah sejak 7.000 tahun yang lalu dan hieroglif menunjukkan bahwa orang Mesir Kuno mulai membuat parfum sekitar 3.000 SM.
Waktu itu, parfum dibuat sebagai persembahan ritualistik dan untuk dilumurkan dalam prosedur penguburan serta membuat mumi.
Menurut Ancient Egypt Online referensi pertama untuk 'Kyphi' atau dupa kuil, ada dalam Teks Piramida yang berasal dari dinasti ke-5 dan ke-6 Kerajaan Lama (2686 SM - 2181 SM).
Teks ini tidak memberikan resep Kyphi, namun menginformasikan bahwa Kyphi merupakan satu kemewahan yang digunakan oleh firaun dalam perjalanan menuju akhirat.
Aromas Baru Menggunakan Aroma Kuno
Profesor Robert Littman dan asisten profesor Jay Silverstein dari Universitas Hawai'i di Mānoa menjalankan Proyek Tell Timai yang menggali kota Thmuis (Tell Timai) di Mesir kuno di Delta Nil.
Fase pertama dari Proyek Tell Timai mengungkapkan bukti arkeologis yang nyata untuk mendukung catatan Yunani kuno yang menyatakan Thmuis adalah pusat kuno produksi parfum.
Sebuah kiln (alat untuk membakar) manufaktur kaca dari periode Romawi juga ditemukan.
Para arkeolog juga menemukan bejana (wadah tanah liat) di daerah manufaktur dan analisis kimia sedang dilakukan untuk melihat apakah ada jejak yang dapat diidentifikasi dari cairan dan tincture yang dahulunya pernah diproduksi.
Obsesi Cleopatra Dengan Aroma Alami
Setelah menemukan formula untuk parfum Thmuis kuno dalam teks-teks Yunani, Profesor Littman dan Silverstein mendekati peneliti Jerman Dora Goldsmith dan Sean Coughlin, spesialis terkemuka dalam komposisi dan produksi parfum kuno.
Berbicara tentang proses pembuatan ulang parfum, Littman mengatakan:
Baca Juga: Sering Begadang dan Baru Tidur di Atas Jam 12, Pria Ini Alami Sakit Parah, Bahkan Sampai Koma
"Betapa menggetarkan mencium aroma parfum yang selama 2.000 tahun belum ada yang menciumnya dan yang mungkin dikenakan oleh Cleopatra."
Cleopatra terobsesi dengan aroma dan pada hari Sabtu 27 Agustus saya menerbitkan video YouTube di mana saya pertama kali mengumpulkan mawar dan kemudian menciptakan kembali air mawar Mesir kuno.
Obsesinya dengan aroma yang baik menunjukkan bahwa ratu Mesir Kuno mungkin memiliki sesuatu yang disembunyikan.
"saya tidak berpikir kita perlu melihat lebih jauh bahwa artikel McGill ini yang membahas kebiasaannya mandi di susu keledai asam."
Susu keledai asam dipercaya dapat mengurangi keriput, namun itu akan menyebabkan bau yang sangat mengganggu.
Pameran “Ratu Mesir”
Penelitian arkeologis dari profesor Littman dan Silverstein dan wewangian kuno yang dibuat ulang oleh profesor Goldsmith dan Coughlin telah disatukan oleh National Geographic Society (NGS) di Washington, DC.
Pameran itu sendiri buka hingga tanggal 15 September mendatang.