Penulis
Intisari-Online.Com -Keluarga seorang bayi perempuan berusaha mati-matian menemukan ahli bedah untuk menghilangkan benjolan yang disebut seperti balon pada kepala anaknya.
MK Cruz, yang berusia 11 bulan, dilahirkan dengan penumpukan cairan di otaknya dan bengkak di luar kendali, menurut laporan media setempat, seperti dilansir Daily Mail, Jumat (9/8/2019).
Sayangnya hingga pertumbuhan benjolan itu sekarang lebih besar daripada kepalanya sendiri dan mempengaruhi penglihatan bayi, keluarga masih belum bisa membawa anaknya untuk dapat perawatan medis.
Orang-orang di komunitas lokal mereka di Manila, Filipina membantu orang tua MK mengumpulkan uang.
Baca Juga: Tragis! Bayi 10 Bulan Ini Ditemukan Tertelungkup Meninggal Setelah 30 Menit Ditinggalkan Pengasuhnya
Ibu si bayi, Cathleen Chavoso (18) dan ayah MK Cruz, Reynaldo Cruz (32),mengatakan mungkin putri mereka memiliki kondisi yang disebut hidrosefalus.
Ini adalah kelainan di mana cairan tulang belakang menumpuk di dalam otak, memberi tekanan pada tengkorak, menyebabkannya mengembang ke luar dan memberi tekanan pada otak.
Menurut Asosiasi Hidrosefalus, satu dari setiap 1.000 bayi terlahir dengan hidrosefalus.
Beberapa anak terkena dampak lebih buruk daripada yang lain dan satu-satunya pengobatan adalah operasi untuk melepaskan tekanan di dalam tengkorak mereka menggunakan perangkat pengeringan cairan yang disebut shunt.
Namun, pembengkakan yang disebabkan oleh hidrosefalus biasanya tersebar merata di bagian atas kepala, sedangkan yang dialami MK tampak keluar dari satu bagian kepalanya, menunjukkan bahwa itu bisa menjadi kondisi lain seperti tumor.
Dia telah memiliki pertumbuhan seperti itu sejak dia lahir tetapi telah tumbuh semakin besar sejak saat itu.
"Dokter yakin dan berdoa, mata MK bisa pulih setelah pertumbuhan di kepalanya dihilangkan," kata Cruz, yang bekerja sebagai pengemudi becak.
“Tetapi ini adalah operasi yang sangat berisiko dan para dokter di sini mengatakan bahwa mereka tidak dapat melakukan kedua prosedur tersebut. Tanpa operasi, saya tidak tahu apa yang akan terjadi pada putri kami."
Keluarga memperkirakanoperasi menelan biaya ribuan dolar.
MK pada dasarnya butuh untuk mendapatkan prosedur pengeluaran cairan berlebih itu kemudian operasi lebih lanjut untuk merekonstruksi tengkoraknya.
Tengkorak anak-anak tidak sepenuhnya bersatu dan mengeras sampai mereka berusia sekitar dua tahun sehingga rentan menjadi cacat oleh kondisi tersebut.
"Kami belum yakin apakah ada seseorang yang bersedia datang ke sini untuk melakukan operasi," kata Cruz.
"Tanpa operasi untuk memperbaiki tengkoraknya, itu akan cacat permanen.
"Kami diberitahu bahwa kami perlu menunggu dokter dari AS sebelum kami dapat melakukan prosedur kedua karena tidak ada orang yang dapat melakukan operasi ini di Filipina."
Meski begitu orang tua MK selalu yakin bahwa putrinya bisa diselamatkan.