Find Us On Social Media :

Tunjukkan Jalan Rombongan Gerilya Jenderal Soedirman, Identitas Si Putih Baru Ketahuan Setelah Diajak Mandi Bersama oleh Pasukan

By Nieko Octavi Septiana, Rabu, 7 Agustus 2019 | 16:00 WIB

Jenderal Soedirman

Disekitar wilayah tersebut ternyata juga dipakai oleh tentara Belanda sebagai markas.

Markas Belanda tersebut terletak di Kasugihan, jaraknya kurang lebih 1,5 kilometer dari tempat peristirahatan Soedirman dan pasukannya.

Baca Juga: 7 Tempat Paling Terisolasi di Ujung Bumi, Salah Satunya Bisa Membuat Anda Berendam di Pemandian Cleopatra Jika Berhasil Mencapainya

Oleh alasan tersebut, penduduk setempat menyarankan kepada tentara Indonesia untuk keesokan harinya segera bergegas berpindah tempat agar tidak ketahuan oleh tentara Belanda.

Benar saja ketika keesokan harinya pada 25 Januari 1949, suara kendaraan militer Belanda terdengar begitu dekat dengan rombongan Jenderal Soedirman.

Rombongan gerilyawan pun bergegas mempercepat perjalanannya, dan akhirnya tak berpapasan dengan kendaraan militer Belanda tersebut.

Pada keesokan harinya, untuk mempercepat perjalanan, Tjokropranolo seperti biasa mencari seorang penunjuk jalan dari warga setempat yang paham mengenai wilayah tersebut.

Rombongan Jenderal Soedirman berencana ingin memotong jalan Ponorogo-Trenggalek.

Baca Juga: Berkali-kali Terhindar dari Maut, Justru oleh Kumanlah Nyawa Jenderal Soedirman Terenggut

Dalam buku yang berjudul "Panglima Besar TNI Jenderal Soedirman, Pemimpin Pendobrak Terakhir Penjajahan di Indonesia", menceritakan bahwa Tjokropranolo diperkenalkan dengan si putih, orang yang akan menunjukan jalan pintas menuju Ponorogo.

Si Putih memiliki perawakan kecil, berkulit putih, berperangai lembut tapi geraknya lincah.

Tak ada yang berani menjadi penunjuk jalan di desa setempat selain si Putih.

Tanpa banyak pertanyaan si Putih diterima menjadi penunjuk jalan rombongan gerilyawan Jenderal Soedirman.