Find Us On Social Media :

Muak Diperlakukan Sebagai Tersangka oleh Polisi, Korban Perkosaan Ini Nekat Bakar Dirinya Sendiri di Kantor Polisi

By Nieko Octavi Septiana, Selasa, 30 Juli 2019 | 19:30 WIB

Ilustrasi membakar diri sendiri

Intisari-Online.Com - Selama dua bulan terakhir, penyelidikan belum bergerak satu inci pun. Sebaliknya, polisi menargetkan istri saya dan memburunya seolah-olah dia seorang tersangka.

Seorang wanita yang membuat laporan pemerkosaan dilaporkan meninggal dunia setelah membakar dirinya sendiri di kantor polisi di India sebagai protes atas tindakan polisi.

Wanita berusia 35 tahun itu sebelumnya memohon penangkapan kerabat suaminya yang diduga memperkosanya.

Melansir The Independent, Senin (29/7/2019), dia pergi ke kantor polisi Vaishali Nagar di Jaipur, India utara pada 5 Juni untuk melaporkan Ravindra Singh yang memperkosanya pada 2015, tetapi terdakwa tidak ditangkap.

Baca Juga: Kisah Tragis Junko Furuta, Gadis Paling Cantik yang Disiksa dan Diperkosa Secara Brutal Karena Menolak Cinta Antek Yakuza

Wanita itu kemudian pergi ke kantor polisi pada hari Minggu bersama putranya dan membakar dirinya di dekat gerbang utama kantor polisi.

Wanita itu kemudian dirawat di rumah sakit karena mengalami hampir 60 persen luka bakar di tubuhnya.

Polisi kemudian mengatakan ia meninggal di pagi harinya saat menjalani perawatan.

"Selama dua bulan terakhir, penyelidikan belum bergerak sedikit pun," kata suami wanita itu kepada Times of India.

“Sebaliknya, polisi menargetkan istri saya dan memburunya seolah-olah dia seorang tersangka.

Baca Juga: Mengaku Aktivis AIDS, Seorang Miliarder Rekrut Banyak Gadis di Bawah Umur dan Dieksploitasi Secara Seksual

Seorang Asisten Komisaris Polisi telah memaksanya untuk menarik kasus ini. Muak, dia membakar dirinya pada hari Minggu."

Seorang perwira polisi mengatakan kasus itu masih dalam tahap investigasi.

“Kami dengan cepat mendaftarkan Laporan Informasi Pertama (dokumen tertulis yang disiapkan oleh polisi di India) terhadap terdakwa, yang kebetulan adalah kerabatnya.

Tetapi beberapa fakta baru muncul selama investigasi, yang perlu dikuatkan,” kata seorang perwira, yang memilih tak disebutkan namanya.

Asisten Wakil Komisaris Polisi Rai Singh Beniwal mengatakan bahwa kasus pemerkosaan sedang diselidiki tetapi tidak ada bukti yang memadai untuk menangkap terdakwa.

Baca Juga: Kisah Wanita yang Jadi Korban Eksploitasi Seksual, Diperkosa Lebih dari 100 Pria, Tapi Justru Dia yang Ditangkap Polisi

Pemerkosaan adalah salah satu kejahatan yang paling tidak dilaporkan di India - dengan beberapa perkiraan mengindikasikan 90 hingga 95 persen kasus perkosaan tetap tidak dilaporkan.

Menurut data pemerintah, jumlah kejahatan terhadap perempuan yang dilaporkan ke polisi di India naik 83 persen dari 2007 hingga 2016.

Empat pengaduan pemerkosaan dilaporkan setiap jam pada 2016.

Tingkat hukuman untuk kejahatan terhadap perempuan di India sangat rendah.

Menurut statistik kejahatan resmi tahun 2016, hanya 18,9 persen dan terendah dalam satu dekade, tingkat hukuman rata-rata untuk semua kejahatan adalah 47 persen.

Baca Juga: Kisah Backpacker yang Diculik Anggota Geng Motor Selama 2 Bulan, Diperkosa dan Matanya Akan Dicungkil

Sebuah gerakan dilakukan untuk menghentikan kekerasan seksual pada wanita dan anak-anak.

Ribuan wanita berjalan 10.000 kilometer melintasi India - mencakup 200 distrik di 24 negara bagian- untuk meningkatkan kesadaran tentang prevalensi pemerkosaan di awal tahun.

The Dignity March, yang dimulai di Mumbai pada bulan Desember dan berakhir di Delhi pada bulan Februari, menarik korban penyerangan seksual dari seluruh benua.

Pawai bersejarah ini menyoroti budaya yang 'mempermalukan dan menyalahkan' korban.

Hal ini menurut para aktivis memungkinkan pelaku menghindari hukuman dan menghambat korban dalam mendapat keadilan.

Baca Juga: Membawa Janin Mati ke Kantor Polisi, Wanita Ini Melaporkan Dirinya Telah Menjadi Korban Pemerkosaan