Penulis
Intisari-Online.Com -Beberapa tahun lalu Indonesia sempat dihebohkan dengan pemberitaan munculnya makhluk halus yang disebut 'kolor ijo'.
Kabarnya mahkluk itu menyeramkan dan kerap mengganggu wanita.
Saking takutnya orang-orang, beredar pula kabar bagaimana cara untuk menangkal gangguan kolor ijo.
Konon katanya jika kita memiliki bambu kuning dan daun kelor di rumah, maka kolor ijo tak berani masuk dan menganggu.
Baca Juga: Kisah Para Kesatria Penantang Api di Jakarta, Boro-boro Dipuji, Malah 'Dikalungi' Celurit
Setelah beberapa saat isu kolor ijo berembus, barulah diketahui makhluk itu hanya karangan semata alias hoaks.
Terlepas dari hal itu, ternyata tumbuhan kelor memiliki manfaat kesehatan bagi tubuh manusia.
Kelor (Moringa oleifera) merupakan tumbuhan yang populer digunakan di negara-negara Timuruntuk mengobati dan mencegah penyakit seperti diabetes, penyakit jantung, anemia, radang sendi, penyakit hati, dan gangguan pernapasan, kulit, dan pencernaan.
Melansir Healthline, hampir semua bagian pohon kelor bisa dimakan atau digunakan sebagai bahan obat herbal tradisional.
Ini terutama berlaku untuk daun dan polong, yang biasanya dimakan di beberapa bagian India dan Afrika.
Daun kelor adalah sumber yang sangat baik untuk banyak vitamin dan mineral.
Daun kelor mengandung diantaranya protein, vitamin B6, vitamin C, vitamin A, zat besi, riboflavin, dan magnesium.
Di negara-negara Barat, daun kering dijual sebagai suplemen makanan, baik dalam bentuk bubuk atau kapsul.
Kelor Kaya Antioksidan
Antioksidan adalah senyawa yang bertindak melawan radikal bebas dalam tubuh.
Kadar radikal bebas yang tinggi dapat menyebabkan stres oksidatif, yang berhubungan dengan penyakit kronis seperti penyakit jantung dan diabetes tipe 2.
Beberapa senyawa antioksidan telah ditemukan dalam daunkelor yaitu vitamin C dan beta-karoten juga terdapat quercetin dan asam klorogenik yang dapat meningkatkan kadar antioksidan darah.
Selain untuk tubuh, ekstrak daun kelor juga dapat digunakan sebagai pengawet makanan. Ini meningkatkan umur simpan daging dengan mengurangi oksidasi.
Kelor Dapat Menurunkan Kadar Gula DarahGula darah tinggi bisa menjadi masalah kesehatan yang serius.
Seiring waktu, kadar gula darah tinggi meningkatkan risiko banyak masalah kesehatan yang serius, termasuk penyakit jantung.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kelor dapat membantu menurunkan kadar gula darah.
Namun, sebagian besar bukti didasarkan pada penelitian pada hewan.
Baca Juga: Banyak Ditemui di Indonesia, Ini 7 Manfaat Kesehatan Belimbing dan Cara Mengonsumsinya
Hanya beberapa studi berbasis manusia yang ada.
Satu studi yang dilakukan pada 30 wanita menunjukkan bahwakonsumsi 1,5 sendok teh (7 gram) bubuk daun kelor setiap hari selama tiga bulan mengurangi kadar gula darah puasa rata-rata sebesar 13,5%.
Studi kecil lainnya pada enam orang dengan diabetes menemukan bahwa menambahkan 50 gram daun kelor ke dalam makanan mengurangi kenaikan gula darah sebesar 21%.
Para ilmuwan percaya efek ini disebabkan oleh senyawa tanaman seperti isothiocyanate.
KelorDapat Mengurangi PeradanganPeradangan adalah respons alami tubuh terhadap infeksi atau cedera.
Ini merupakan mekanisme perlindungan yang penting tetapi dapat menjadi masalah kesehatan utama jika terus berlanjut dalam jangka waktu yang lama.
Faktanya, peradangan berkelanjutan terkait dengan banyak masalah kesehatan kronis, termasuk penyakit jantung dan kanker.
Baca Juga: Dari Ceplukan Hingga Kelor, Ini 5 'Semak Liar' yang Ternyata Punya Manfaat Kesehatan Luar Biasa
Para ilmuwanmengatakan bahwa isothiocyanate pada kelor merupakan senyawa anti-inflamasi dengan menekan enzim peradangan.
Kelor Dapat Menurunkan Kolesterol
Baik penelitian berbasis hewan dan manusia telah menunjukkan bahwakelor memiliki efek penurun kolesterolyang berpotensi mengurangi risiko penyakit jantung.
KelorDapat Melindungi Terhadap Keracunan ArsenKontaminasi arsenik pada makanan dan air merupakan masalah di banyak bagian dunia.
Pemaparan jangka panjang terhadap kadar arsenik yang tinggi dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti peningkatan risiko kanker dan penyakit jantung.
Menariknya, beberapa penelitian pada tikus telah menunjukkan bahwa daun dan biji-bijiankelor dapat melindungi dari beberapa efek keracunan arsenik.
Hasil ini menjanjikan, tetapi belum diketahui apakah ini juga berlaku untuk manusia.
Melansir Mindbodygreen.com, kita bisa mengonsumsi kelor dengan menambahkan bubuk kelor ke smoothie atau meminumnya sebagai teh.
Bubuk ini memiliki rasa yang ringan, sehingga membuat teh kelor ringan dengan rasa yang baik.
Kelor dapat memiliki efek pencahar dalam jumlah besar, jadi dosis yang aman untuk memasukkannya ke dalam makanan atau diet Anda dan menghindari masalah pencernaan adalah ½ hingga 1 sendok teh per hari.