Find Us On Social Media :

Pelaku Pesta Seks Marah-marah Karena Sedang Tak Berbusana saat Digerebek Polisi, Ini Bahaya Gonta-ganti Pasangan

By Nieko Octavi Septiana, Sabtu, 20 Juli 2019 | 06:00 WIB

Ilustrasi berhubungan badan

Intisari-Online.Com - Praktik perilaku seks menyimpang yang dibisniskan kembali terkuak.

Aparat Polda Jatim pada Kamis (18/7/2019) berhasil meringkus pria berinisial AK yang disebut sebagai penyedia layanan 'Pesta Seks' berbayar.

AK menawarkan layanan pesta seks tersebut kepada publik melalui media sosial Twitter.

Dia mengaku telah empat kali menyediakan jasa Pesta Seks tersebut kepada para kliennya.

Baca Juga: Seorang Ibu Terkejut Temukan Tempat Prostitusi Terselubung di Tengah Hutan Samping Sekolah SD Anaknya

"Saya dengan pasangan saya mempunyai Twitter kemudian di Twitter kami dikenal banyak orang melakukan dan biasanya para tamu menginginkan diadakan sebuah event atau party," kata AK dikutip dari Surya.co.id, Kamis (18/7/2019).

Sebelum ditangkap, ia mengaku berperan sebagai fasilitator dalam Pesta Seks tersebut.

"Saya tidak ambil keuntungan di situ, artinya saya senang untuk menyenangkan orang lain, bagian dari fantasi."

"Jadi dari 7 orang tersebut, satu pasangan saya, satu pasutri, satu lagi single yang menginginkan untuk ikut," paparnya.

Namun, AK juga mengaku turut bergabung dalam kenikmatan seks yang dipesan para kliennya.

Bahkan, ia juga menyediakan fasilitas seks, tukar pasangan alias swinger, dengan berbagai macam varian model.

"Di kelompok kami ada yang namanya swinger tukar pasangan atau ada juga yang single."

"Jadi kelompok swinger bertukar pasangan ada yang hard swing atau soft swing," katanya.

Disisi lain, Kanit 5 Subdit 3 Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKP Mohammad Aldy Sulaiman menuturkan, saat digerebek di sebuah kamar villa di Prigen, ketujuh orang itu dalam keadaan tanpa busana.

"Pas digerebek, mereka lagi main, dan hampir selesai, jadi telanjang gitu marah-marah," ungkap Aldy.

Baca Juga: Lewat Video Ikan Asin, Galih Ginanjar Terbukti Misoginis, Hanya Melihat Wanita Sebagai Obyek Seksual