Penulis
Intisari-Online.com - Sisa-sisa kerangka Jenderal Charles-Étienne Gudin, salah satu komandan militer paling berharga Napoleon Bonaparte, telah ditemukan di Smolensk, Rusia oleh tim arkeolog Prancis dan Rusia.
Menurut LiveScience, komandan militer berkaki satu iu tewas oleh bola meriam saat 44 tahun pada 22 Agustus 1812 - dan jasadnya dibiarkan terkubur sampai sekarang.
Dilansir dari All That's Interesting, Senin (15/7/2019), kerangka itu ditemukan pada 6 Juli di bawah fondasi lantai dansa.
Kerangka itu memang kehilangan kaki kiri dan juga menunjukkan bukti cedera pada kaki kanan.
Itu adalah bukti detail penting yang menunjukkan bahwa itu memang kerangka Gudin.
Catatan dari tahun 1812 mencatat bahwa laki-laki itu kakinya diamputasi di bawah lutut setelah mengalami luka parah selama invasi Rusia.
Setelah kematiannya, Napoleon memerintahkan nama Gudin dituliskan di Arc de Triomphe sementara patungnya diletakkan di Istana Versailles, dan sebuah jalan Paris dinamai menurut namanya.
Baca Juga: Kisah Pemuda Asal Pekalongan yang Naik Haji dengan Jalan Kaki, Tempuh Jarak Ribuan Kilometer
Sementara itu, jantungnya diambil dan ditempatkan di sebuah kapel di Pemakaman Père Lachaise Paris sebagai tanda kehormatan.
Diketahui bahwa Bonaparte dan Gudin adalah teman masa kecil dan bersekolah di Sekolah Militer di Brienne bersama.
Kematian Gudin berdampak besar pada teman lamanya itu.
Dilaporkan bahwa Napoleon menangis ketika mendengar berita itu dan segera memerintahkan agar pria itu menerima penghargaan tinggi.
Tim peneliti saat ini berencana untuk menguji DNA kerangka tersebut.
Baca Juga: Miliki Hidung Sepanjang 19 cm, Pria Ini Konon Punya Hidung Terpanjang Dalam Sejarah
Itu akan menghilangkan segala keraguan dan mengkonfirmasi bahwa sisa-sisa kerangka memanglah Gudin.
"Ada kemungkinan bahwa kita harus mengidentifikasi sisa-sisa dengan bantuan tes DNA yang bisa memakan waktu beberapa bulan hingga satu tahun," jelasnya.
Baca Juga: Perkirakan Ada 160.000 Roket di Gudang Senjata Hizbullah, Israel Perisapkan Perang dengan Iran