Find Us On Social Media :

Kisah Kopassus Buat Ribuan Pemberontak Kongo Gemetar Ketakutan dengan Modal Kain dan Semerbak Bawang

By Nieko Octavi Septiana, Jumat, 12 Juli 2019 | 14:00 WIB

Ilustrasi Kopassus

Dalam waktu 30 menit saja, markas pemberontak pun terkuasai. Sebanyak 3.000 pemberontak menyerah tanpa adanya baku tembak.

Memang terlihat mustahil, Panglima PBB Kongo Letjen Kadebe Ngeso pun seakan tak percaya dengan strategi cerdik prajurit Kopassus itu.

Baca Juga: Kisah Kopassus dan Mbah Suro, Sang Dukun Kebal Senjata Gunung Kendheng yang Jadi Tunggangan PKI

Kehebatan prajurit Kopassus di kancah internasional juga sempat dikisahkan saat KTT ASEAN ke-13 tahun 1987

Saat itu pemerintah Indonesia mengirimkan pasukan TNI untuk turut mengamankan konferensi tersebut, bahkan Kopassus sampai menyamar sebagai paspampres Filipina

Sepanjang tahun 1980-1987an negara Filipina tengah dirundung konflik hebat.

Saat itu, banyak kudeta dan pemberontak separatis yang mengancam pemerintahan Filipina

Masih di tahun yang sama, Filipina malah kena giliran menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-3

Itu artinya, para pemimpin-pemimpin negara di Asia Tenggara akan bertemu di Manila.

Namun, keadaan keamanan Filipina yang masih rawan tak menentu membuat para pemimpin ASEAN enggan menghadiri pertemuan tersebut dengan alasan keselamatan

Dilansir dari buku 'Jejak Langkah Pak Harto: 16 Maret 1983 – 11 Maret 1988', Indonesia sebagai salah satu 'tetua' ASEAN kemudian mengambil inisiatif.

Presiden Soeharto yang kala itu masih memimpin, kemudian memerintahkan Jenderal L.B Moerdani untuk mengamankan jalannya KTT ASEAN ke-3 di Filipina.

TNI bersiap melaksanakan arahan Soeharto, mereka kemudian membentuk Gugus Tugas pengamanan KTT ASEAN dengan melibatkan semua matra laut, udara dan darat.

Maka, bertolaklah gugus tugas TNI ke Filipina, dari TNI AL dikerahkan fregat KRI Zakarias Yohannes-332 dan KRI Sorong-911.

Baca Juga: Perayaan HUT Kopassus: Pasukan Elite yang Didoktrin Menangkan Pertempuran Meski Hanya Bersenjata Pisau

Marinir juga tak mau ketinggalan, dua batalyon disiagakan di Teluk Manila dan siap siaga melancarkan operasi pendaratan amfibi memasuki Manila jika diperintahkan.

Dari TNI AU disiagakan jet tempur A-4 Skyhawk bermuatan bom Mk.82 untuk berjaga-jaga membom para pengacau jika menganggu jalannya KTT.

TNI AU mempersiapkan pula ambulans udara dadakan dalam pesawat angkut C-130 Hercules untuk pertolongan medis sewaktu-waktu.

Dari TNI AD, satu tim dari Kopassus tiba di Filipina dua pekan sebelum KTT berlangsung

Tim Kopassus itu awalnya bertugas melatih para pengawal presiden (Paspampres) Filipina.

Setelah menjalani pelatihan singkat, performa dan kemampuan para pengawal presiden Filipina dinilai kurang mumpuni.

Baca Juga: Ketika Perompak Somalia Sandra Kapal Indonesia, Gabungan Kopassus, Kopaska dan Denjaka Ini Langsung Menghabisinya