Penulis
Intisari-online.com - Sebuah rekaman video amatir beredar, di mana sekelompok anggota FBI melakukan penggeledahan di rumah milyuner, Jeffrey Epstein, di New York City.
Rekaman tersebut menunjukkan bagaimana FBI menyelinap dan masuk ke dalam rumah milik milyuner yang bernilai Rp1 triliun.
Hasilnya, peristiwa tersebut mengundang kerumuman kecil, dan para pejalan kaki memfilemkan bagimana mereka masuk ke dalam rumahnya.
Menurut Daily Mail padaSelasa (9/7/2019), dua lusin atau sekitar 24 petugas masuk ke dalam rumah tersebut.
"Ini adalah momen bersejarah, kau akan membacanya di New York Times"kata seorang saksi mata.
Saat digeledah, para petugas menemukan ruang pijat milik Epstein, di mana di dalamnya ada sebuah meja dengan berbagai macam mainan seks.
Seorang penjaga keamanan yang bekerja di sebuah gedung di dekatnya, mengatakan kepada Daily Mail, bahwa petugas masuk ke rumah selama 15 menit.
Mereka ada 20 agen FBI, dan antara lima dan 10 petugas mengenakan pakaian seragam biasa.
Menurut keterangan Epstein adalah seorang milyader yang diadiliki atas tuduhan perdagangan seks yang menyebabkannya dijebloskan ke penjara selama 45 tahun.
Dia memasuki ruang sidang dengan jumsuit biru gelap dan duduk di sebelah pengacara pembela untuk sidang pertama dari dua sidang dalam kasusnya.
Pada sidang pertama tentang perdagangan seks, karyawan Epstein di New York memanggil dua korban di Palm Beach, untuk menjadawalkan bertemu dengan pedofil yang dihukum.
Tidak jelas apakan karyawan tersebut telah bekerja sama dengan petugas penyelidikan.
Kemudian, pertemuan tersebut disinyalir untuk memikat korban kecil dari New York untuk melakukan tindakan seks komersial.
Tuduhan terhadap milliuner pedofil itu muncul dan menyatakan Epstein tertarik untuk merekrut gadis-gadis kecil di rumahnya di Manhattan dan tanah miliknya di Palm Beach untuk beradegan seks dengannya.
Dakwaan menyebut adapuluhan gadis dibawah umur yang dibawa ke rumahnya, dan mereka akan menerima ratusan dolar setelah dipaksa berhubungn intim dengannya.
Selain itu untuk meningkatkan pasokan korbannya, Epstein juga membayar sejumlahkorbannya untuk merekrut gadis-gadis tambahan yang akan diperlakukan sama.
"Dengan cara ini, Epstein menciptakan jaringan besar korban di bawah umur untuk dieksploitasi secara seksual," kata pengadilan.
Dari keterangan tersebut, bukti lain yang menguatkan adalah temuan oleh agen FBI dan petugas keamanan saat menggeledah rumahnya.
Dalam penggeledahan tersebut, petugas temukan ribuan fotografik termasuk gambar gadis di bawah umur.
Kemudian brangkas tersebut juga digunakan untuk menympan berbagai compact disk (CD) yang berlabel gadis telanjang, menurut laporan pihak berwenang.