Find Us On Social Media :

Jan Ethes Terbiasa Minum Jamu: Ini yang Terjadi pada Tubuh Anak Jika Mengonsumsi Jamu

By Mentari DP, Senin, 8 Juli 2019 | 09:15 WIB

Nah, anak boleh kok mengonsumsi jamu, asalkan hanya untuk mengatasi penyakit ringan. 

Penyakit ringan itu misalnya flu, batuk, gangguan saluran pencernaan, gangguan saluran pernapasan, dan tidak nafsu makan.

Bisa juga digunakan untuk mengobati penyakit karena menurunnya daya tahan tubuh.

Penyakit-penyakit berat sebaiknya minum obat saja yang sesuai dengan resep dokter.

Meski demikian, si kecil juga tidak boleh terus menerus minum jamu ya.

Apabila dalam dua hari flu masih menyerang pada anak, sebaiknya periksakan ke dokter.

Apakah ada efek samping jamu bagi anak?

Bila kondisi tubuh anak sehat dan tidak mempunyai catatan khusus dari dokter, maka tidak ada efek samping dari mengonsumsi jamu bagi anak. 

Bahkan jamu juga bisa dibuat dari makanan yang dikonsumsi sehari-hari, misalnya jahe, bawang merah, jeruk nipis, dan lain-lain. 

Karena tubuh anak sudah sering mengonsumsi makanan itu, maka saat ia minum jamu, tubuh akan bereaksi seperti biasa saja.

Sementara itu, jika anak mau minum jamu tapi dapat obat dari dokter juga, sebaiknya jangan mencampur obat dan jamu.

Itu justru akan membahayakan tubuh anak.

Usahakan beri jeda satu sampai dua jam setelah minum jamu, baru setelah itu minum obat, atau sebaliknya. 

Jangan lupa juga untuk memerhatikan dosis jamunya. 

Anak-anak di bawah lima tahun hanya minum seperempat gelas. Sedangkan anak-anak usia 6-12 tahun minum setengah gelas jamu. 

Nah, untuk anak berusia 12 tahun ke atas bisa konsumsi segelas jamu. 

 Baca Juga: Mahasiswa yang Sidang Skripsinya Diuji Menteri Sri Mulyani, ‘Ayah Saya Hanya Lulusan SD dan Saya Sarjana Pertama di Keluarga'