Find Us On Social Media :

Kisah Para Nelayan Melihat 'Putri Duyung' Duduk di Batu Karang dan Menangis Hingga Pihak Berwenang Kerahkan Pasukan

By Nieko Octavi Septiana, Selasa, 25 Juni 2019 | 14:15 WIB

Putri duyung dalam penggambaran orang Eropa

Bahkan, dalam sejarah Cina kuno dan modern dan negara-negara asing, catatan "putri duyung" dapat digambarkan sebagai tak berujung, berbagai legenda putri duyung dan saksi, membuat putri duyung menjadi teka-teki misteri.

Catatan putri duyung di Tiongkok pertama kali muncul di "Shan Hai Jing".

Dalam buku kuno hutan belantara ini, putri duyung itu disebut "cumi-cumi".

Setidaknya ada 30 catatan secara total. Dalam "Chu Ci Tian Wen," juga mendokumentasikan beberapa cerita mengenai itu yang tercatat dengan detail.

Harta karun Dinasti Jin dicatat dalam "Sou Shen Ji": "Di luar Danau Selatan, ada para bhikkhu, air seperti ikan, dan tidak menenun limbah. Jika mata terisak, mereka bisa keluar."

Di Barat, kisah putri duyung selalu muncul di berbagai buku kuno.

Pada tahun 1522, navigator hebat Magellan menemukan putri duyung di dekat Selat Magellan, putri duyung itu tampak seperti seorang wanita dan setengah tubuhnya di dalam air.

Baca Juga: Usut Asal Mitos Putri Duyung: Nyanyian Pemikat Maut bagi Para Pelaut dari Sang Putri Laut

Magellan menulis ini dalam buku harian. Pelayar perjalanan Da Gama juga mengalami petualangan yang demikian.

Sementara pada 1608, navigator Belanda Hudson juga menemukan nelayan itu.

Pada tahun 1847, penulis Rusia Turgenev menemukan putri duyung di sungai di wilayah Karelia.