Derita Penyakit Langka 'Manusia Gajah' dengan Tumor 2,7 kg, Pria Ini Akhirnya Berhasil Dioperasi

Tatik Ariyani

Penulis

Seorang pria dari Paraguay dengan kelainan 'manusia gajah' yang langka memiliki tumor seberat 2,7 kg.

Intisari-Online.com -Seorangpria dari Paraguay dengan kelainan 'manusia gajah' yang langka memiliki tumor seberat 2,7 kg.

Kemudian, tumor tersebut dihilangkan dalam operasi penyelamatan nyawa.

Dilansir dari Daily Mail, Enrique Galvan, 27, lahir dengan penyakit genetik yang dikenal sebagai neurofibromatosis, yang menyebabkan tumor besar dan jinak tumbuh di jaringan saraf.

Dia telah menjalani beberapa operasi didaerah asalnya di Asuncion, tetapi tidak ada yang berhasil.

Baca Juga: Penyanyi Diana Nasution Meninggal Karena Penyakit Lambung: Ternyata 3 Buah Ini Dapat Cegahnya Lho!

Tahun lalu, dia bertemu dokter dari University ofCaliforniaIrvine Medical Center, yang bekerja dengan sebuah LSM di Paraguay.

Setelah mengetahui kasus Galvan, para dokter mendorong administrator rumah sakit untuk setuju untuk membawa Galvan ke AS dan mengoperasinya.Galvan pulih dengan baik.

Galvan mengatakan diaingin kembali ke rumah dan bermain sepak bola.

Neurofibromatosis yang diderita Galvan adalah penyakit genetik langka yang menyebabkan tumor jinak terbentuk di jaringan saraf.

Baca Juga: Jangan Lakukan Lagi! Tidur di Depan TV yang Menyala Buat Risiko Terkena Obesitas Meningkat

Neurofibromatosisdisebabkan oleh mutasi pada gen NF1, yang memberikan instruksi untuk membuat protein yang disebut neurofibromin yang menekan tumor dan membantu sel-sel tumbuh dan membelah secara normal.

Selain tumor yang terlihat, penderita mungkin memiliki beberapa komplikasi termasuk gangguan pendengaran, kehilangan penglihatan dan masalah kardiovaskular.

Menurut National Institutes of Health, gangguan ini terjadi pada sekitar satu dari 3.000 hingga 4.000 orang di seluruh dunia.

Baca Juga: Sembelit dan Sakit Perut Selama 5 Hari, Ternyata Ada Lebih dari 100 'Bubble Tea' dalam Perut dan Usus Gadis Ini

Tidak ada obat untuk neurofibromatosis, tetapi dokter dapat memantau tumor dan mengangkatnya, jika memungkinkan.

Galvan mengatakan kondisinya mulai muncul ketika dia berusia tujuh tahun. Saat itu, tumornya mulai tumbuh dengan cepat di atas dada, bahu, dan punggungnya.

Galvan mengatakan bahwa kondisi itu smembuat masa kanak-kanakdan masa mudanya sulit karena dia harus menghadapi diskriminasi, meski orang baik selalu ada untuk mendukungnya.

Galvan telah menjalani setidaknya lima operasi di Paraguay, tetapi dokter lokal tidak memiliki teknologi untuk menangani pendarahan yang berlebihan yang mereka khawatirkan akan menyebabkan tumor.

Baca Juga: Fenomena Anak Kecanduan Gadget: Rabun Jauh yang Tak Bisa Disembuhkan Hingga Ngamuk Jika Tak Ada Internet

Jika mereka mencoba menghilangkan sebagian besar jaringan ekstra, dokter khawatir Galvan bisa mati.

Dr Cris Barrios, seorang ahli bedah trauma di UC Irvine, mengatakan dia pertama kali bertemu Galvan selama perjalanan ke Luque, Paraguay, Juli lalu.

Saat iru, Enrique muncul untuk berkonsultasi dengan ahli bedah plastik.

Menurut Dr Barrios, ahli bedah plastik mengevaluasinya dan mengatakan operasi yang ia butuhkan terlalu luas untuk dilakukan di Paraguay.

Baca Juga: Shireen Sungkar Ngaku Tak Sanggup Jika Teuku Wisnu Poligami: Wanita yang Alami Poligami Sering Menderita Emosi Negatif

Setelah sembilan bulan, dari negosiasi dan birokrasi, para administrator di UC Irvine setuju untuk mengambil Galvan sebagai kasus amal.

Pada 2 Juni, dalam operasi delapan jam, tim bedah mengangkatsekitar 2,7 kgjaringan kulityang mengganggu di sekitarkulit di dadanya, di bahu dan punggungnya.

Galvan menghabiskan satu setengah hari di unit perawatan intensif dan dia akan dirawat dalam waktu seminggu.

Dia mengatakaningin kembali ke rumah dan bisa bermain sepak bola lagi.

Dr Barrios akan kembali ke Paraguay dengan IMAHelps bulan depan untuk melakukan operasi kedua pada Galvan.

Baca Juga: Suka Makan Seafood? Ini 7 Manfaatnya Buat Tubuh, Dari Menjaga Keindahan Kulit Hingga Tingkatkan Fungsi Otak

Artikel Terkait