Find Us On Social Media :

Dikecam Hingga Dapat Ancaman Kematian Setelah Pamer Foto Bersama Jerapah Langka yang Dibunuhnya, Wanita Ini Tak Menyesal dan Bilang 'Hewan Itu Enak'

By Nieko Octavi Septiana, Minggu, 9 Juni 2019 | 07:30 WIB

Talley dikecam karena hobinya berburu, tapi ia tak menyesal.

 

Intisari-Online.Com - Dengan semakin seriusnya isu lingkungan termasuk upaya menjaga keseimbangan ekosistem, perburuan hewan dianggap sebagai tindakan yang tak pantas dilakukan.

Terutama berburu hewan langka, dianggap akan semakin mendorong beberapa hewan tertentu pada kepunahan dan imbasnya adalah ketidakseimbangan alam yang nantinya juga akan berdampak negatif bagi kehidupan manusia.

Namun sepertinya sebagian orang masih tak peduli dan berpikir 'tak akan merasakan dampaknya secara langsung'.

Masih banyak orang-orang yang suka berburu hewan langka, parahnya, hal itu dilakukan untuk kesenangan, seperti yang dilakukan seorang wanita asal Amerika ini, dilansir dari Daily Mail (7/6/2019).

Baca Juga: Meski Bisa Bertahan Hidup dengan Berburu Hewan, Ini Alasan Manusia Purba Tetap Terapkan Kanibalisme

Seorang wanita Amerika memamerkan hasil buruannya berupa jerapah hitam di Afrika Selatan yang langka melalui akun media sosialnya.

Aksi wanita ini menuai kecaman bahkan ia menerima ancaman kematian. Meski begitu, hampir setahun setelah foto-foto dirinya yang berpose dengan bangga bersama dengan hewan yang mati itu beredar, ia menyatakan tak merasa bersalah dan tidak menyesal.

Tess Thompson Talley (38) membela diri atas kecintaannya untuk berburu dalam sebuah wawancara CBS yang ditayangkan pada hari Jumat (7/6/2019), dengan mengatakan, "Mereka (binatang) ada di sana untuk kita, kita berburu mereka, kita memakannya!"

Dalam segmen acara wawancara itu, ditayangkan pula Talley terlihat di rumahnya di Odessa, Texas, di mana dia mengenakan pakaian kamuflase dan membunuh rusa kutub di peternakan satwa liar.

Ketika ditanya tentang jerapah hitam yang dia bunuh selama perjalanannya ke Afrika Selatan, dia tertawa dan berkomentar, "Dia lezat!

Talley, yang bekerja di sebuah pabrik bantalan bola, kemudian memamerkan kotak senjata yang dibuatnya dari kulit binatang yang mati itu.

"Ini adalah bagian dari jerapah hitam yang aku tembak, sesuatu yang bisa kubawa, dan perburuanku! Aku juga punya bantal dekoratif yang terbuat dari dirinya, dan semua orang menyukainya," katanya bersemangat.

Setelah segmen ditayangkan, Talley bergabung dengan CBS This Morning secara langsung di studio, di mana dia 'dipanggang' oleh sekelompok panelis, termasuk Gayle King.

Selama obrolan, Talley bersikeras bahwa perjalanan perburuannya benar-benar bermanfaat bagi dunia binatang, bukannya berbahaya.

Baca Juga: Akhir Tragis Pemburu Satwa Liar, Tewas Diinjak Gajah Hingga Dimakan Singa Saat Berburu

"Kami melestarikan ... kami mengelola ternak, kami mengelola sejumlah satwa liar," dia bersikeras.

Talley kemudian menyatakan, "Saya bangga menjadi pemburu, dan saya bangga berburu, dan saya bangga (membunuh) jerapah itu".

Penampilannya di CBS hampir setahun setelah gambar dirinya berpose dengan jerapah buruannya itu menyebabkan kemarahan online.

Foto-foto Talley dan jerapah buruannya awalnya diambil pada tahun 2017, tetapi menjadi viral di internet Juli lalu.

Setelah gambar menjadi viral, Talley menerima rentetan ancaman kematian di media sosial.

Baca Juga: Sang Jantan Terakhir di Malaysia Mati, Harapan Kelestarian Badak Sumatera Kini di Tangan Indonesia

Berbicara di CBS pada hari Jumat mengenai kecaman yang diterimanya, Talley mengatakan reaksi orang-orang sangat buruk.

"Itu menjadi sangat buruk, (orang) menyebarkan alamat, menunjukkan pekerjaan saya, memanggil majikan yang berusaha membuat saya dipecat."

Namun, dia menyatakan dia memiliki 'bos luar biasa' yang mendukungnya. Talley bahkan tak kapok dan akan melanjutkan 'hobi' berburunya lagi.

Selain ancaman kematian dari pengguna Twitter, Talley juga menjadi target outlet media dan selebritas ketika foto-foto itu beredar luas Juli lalu.

Outlet berita Africa Digest, dalam sebuah tweet menyebut Talley 'buas'.

"Orang biadab kulit putih Amerika yang sebagian Neanderthal datang ke Afrika dan menembak jatuh jerapah hitam yang sangat langka karena kebodohan Afrika Selatan," tulis tweet mereka.

Beberapa selebritas juga menyerang Talley, termasuk aktris Will dan Grace Debra Messing, yang menyebut pemburu itu sebagai 'pembunuh yang menjijikkan, keji, amoral, tidak berperasaan, dan egois'.

Sementara itu, komedian Ricky Gervais juga mengritik Talley dengan menganalogikan kasusnya dengan eutanasia hewan peliharaan oleh dokter hewan.

"Bayangkan dokter hewan menyarankan Anda untuk mengeutanasia anjing Anda dan ia kemudian mengambil selfie di sebelah mayat (anjing)," tulisnya. 

"Saya muak dengan 'Pemburu Piala' yang mencoba memaafkan olahraga suram mereka dengan mengatakan bahwa mereka menyediakan layanan. Mereka mengeksploitasi kebutuhan orang miskin," tambahnya. 

Tahun lalu, Talley mengabaikan kontroversi, secara eksklusif mengatakan kepada Daily Mail, "Mereka (orang yang mengritik) menggunakannya untuk ketenaran mereka .. Saya tidak benar-benar berpikir mereka ada benarnya."

Sementara selain kontroversi membunuh jerapah hitam, Talley juga berpose untuk berfoto bersama berbagai binatang eksotis lainnya yang telah ia bunuh. Dalam foto yang dibagikan ke Facebook, dia terlihat tersenyum bersama zebra mati dan kangguru mati. 

Selama penampilan CBS-nya, Gayle King menyatakan bahwa minat Talley pada berburu tampaknya 'melampaui olahraga', karena ia senang membuat produk dari kulit binatang dan memposting gambar secara online. 

Namun Talley membela foto-foto itu, mengatakan, "Gambar-gambar itu adalah tradisi yang telah dilakukan para pemburu jauh sebelum media sosial ada. Ketika media sosial muncul, saat itulah ada masalah, saat itulah orang mulai bereaksi balik," katanya.

"Saya memposting itu untuk diri saya sendiri, teman-teman dan keluarga saya, dan berton-ton orang yang sepaham dengan saya yang saya ajak berkomunikasi dan bergaul di media sosial."