Find Us On Social Media :

Ani Yudhoyono Meninggal Dunia: Menurut Penelitian, Vitamin C Bisa Hentikan Perkembangan Leukemia

By K. Tatik Wardayati, Sabtu, 8 Juni 2019 | 08:30 WIB

Vitamin C dosis tinggi dapat menghentikan sel leukemia dari perkembangannya.

Enzim yang disebut Tet methylcytosine dioxygenase 2 (TET2) diketahui memiliki kemampuan untuk membuat sel-sel punca, yang merupakan sel-sel yang belum terdiferensiasi yang belum memperoleh identitas dan fungsi spesifik, berdiferensiasi menjadi sel-sel darah normal yang matang yang akhirnya mati dengan cara yang sama dengan semua sel. sel normal lainnya.

Ini bermanfaat bagi pasien leukemia, di mana sel-sel punca darah tidak "diberitahu" untuk menjadi dewasa, jadi mereka meregenerasi diri sendiri dan memperbanyak ad infinitum.

Baca Juga: Ani Yudhoyono Meninggal Dunia: Ternyata Sel Leukemia Bisa 'Diatur' Agar Hancurkan Dirinya Sendiri, Ini Caranya!

Ini menghentikan tubuh dari memproduksi sel darah putih normal, yang dibutuhkan sistem kekebalan tubuh kita untuk melawan infeksi.

Perubahan genetik dapat memengaruhi aksi menguntungkan enzim ini.

Para penulis mencatat dalam penelitian mereka bahwa 10 persen pasien leukemia myeloid akut, 30 persen pasien dengan jenis pra-leukemia yang disebut sindrom myelodysplastic, dan 50 persen dari mereka dengan leukemia myelomonocytic kronis memiliki kerusakan genetik yang mengurangi TET2.

Oleh karena itu, Prof. Cimmino dan rekannya mulai meneliti bagaimana enzim ini dapat dirangsang secara genetis, dan apakah vitamin C dapat digunakan untuk melakukannya atau tidak.

Baca Juga: Anak Demam Berkepanjangan? Hati-hati, Bisa Jadi Itu Gejala Leukemia Seperti yang Diialami Ani Yudhoyono

Para peneliti tersebut secara genetis mencit tikus yang kekurangan enzim, setelah mendesain model tikus dengan gen TET2 "diaktifkan" dan "mati."

Ketika gen itu mati, para peneliti menemukan bahwa sel-sel induk mulai tidak berfungsi. Ketika para peneliti menyalakan gen kembali, kerusakan ini dibalik.

Telah diketahui oleh para peneliti bahwa, pada leukemia dan penyakit darah lainnya yang bergantung pada kerusakan genetik TET2, hanya satu dari dua salinan gen TET2 yang diubah.

Jadi, mereka berhipotesis bahwa dosis tinggi vitamin C yang diberikan secara intravena dapat mengkompensasi salinan gen yang salah dengan memperkuat aksi salinan yang masih berfungsi secara normal.