Find Us On Social Media :

Malu Rumahnya Diberi Label 'Keluarga Miskin', 163 Keluarga Pilh Tak Terima Bantuan PKH, Warga: Sudah Tahu Mampu Kok Dilabeli?

By Ade S, Jumat, 31 Mei 2019 | 17:30 WIB

Label Keluarga Miskin untuk penerima PKH

Intisari-Online.com - Ada yang unik dari Program Keluarga Harapan (PKH) di Kecamatan Pamotan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.

Jika biasanya banyak keluarga yang berlomba-lomba memperoleh bantuan sosial ini, 163 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di kecamatan ini justru menolaknya.

Tapi, alasannya bukan karena merasa sudah mampu, melainkan karena malu setelah rumah mereka dipasangi label "Keluarga Miskin".

"Kebanyakan mengaku malu jika kami labeli sebagai penduduk miskin. Rumahnya sudah bagus-bagus, sudah mampu. Sehingga malu kalau dinyatakan miskin," ujar Koordinator Pendamping PKH Kecamatan Pamotan, Retnowati yang dihubungi Tribunjateng.com, Kamis (30/5/2019) malam.

Baca Juga: Kisah 2 Keluarga Miskin yang Tak Pernah Tersentuh Bantuan Pemerintah: 'Pasrahkan Saja pada Tuhan'

Perempuan yang akrab dipanggi Eno tersebut mengatakan, pihaknya sebelumnya telah melakukan sosialisasi mengenai wacana penyemprotan label "Keluarga Miskin" di dinding depan rumah penerima bantuan PKH.

Tulisan lengkap label tersebut adalah "Keluarga Miskin Penerima Bantuan PKH (Permensos No. 1 Tahun 2018 Tentang Program Keluarga Harapan).

"Setelah proses labelisasi kami jalankan pada 18-26 Mei 2019, 163 penerima manfaat menyatakan mundur. Jadi dari total 2.835 penerima manfaat di Pamotan,163 menyatakan mundur dan hanya 2.672 yang diberi label 'keluarga miskin'," ungkapnya.

Di Desa Pamotan, misalnya, dari 363 Keluarga Penerima Manfaat ada 9 yang mengundurkan diri setelah wacana labelisasi disosialisasikan.

Baca Juga: Kisah Keluarga Miskin Asal Pamekasan: Memilih Tidur untuk Mengurangi Rasa Lapar